Mohon tunggu...
Masbom
Masbom Mohon Tunggu... Buruh - Suka cerita horor

Menulis tidaklah mudah tetapi bisa dimulai dengan bahasa yang sederhana

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Cerpen Gangsingan] Pesan yang Terlupa

26 Maret 2019   08:57 Diperbarui: 29 Maret 2019   07:41 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Belum sempat Sono menyentuh singkong rebusnya tiba-tiba Kakek menangkap tangannya. Sejurus kemudian mendorong tubuh Sono kebelakang hingga jatuh bergulung di lantai pendopo.

Gubrraaakk ....

"Aduh ... Kek! Bukannya tadi Kakek tertidur? Kok bisa merasakan gerakan dan menangkap tanganku?"

Kakek menarik nafas panjang dan perlahan-lahan menghembuskannya. Pelan-pelan matanya terbuka.

"Cucuku, Sono. Apa yang kau lihat dengan mata belum tentu benar menurutmu. Memang mataku terpejam tapi tidak dengan mata batinku. Dengan mata batin ini seseorang dapat merasakan gerakan-gerakan halus yang ada di sekitarnya."

"Merasakan gerakan halus? Mana mungkin Kek? Jangan-jangan Kakek tadi sedikit membuka mata terus melihatku."

"Cucuku ... coba kau perhatikan, seekor jangkrik akan berhenti mengerik jika ada sesuatu yang datang menghampiri meski dalam keadaan gelap. Juga seekor anjing akan terbangun dan menyalak dengan keras manakala ada seseorang datang dengan mengendap-endap. Itu insting yang dimiliki oleh semua hewan. Manusia juga memilikinya. Hanya sering tertutup oleh egonya, oleh ke'aku'annya, oleh kesombongannya ...."

"Begitu ya, Kek. Aku juga bisa memiliki mata batin?"

"Jika kau sanggup menutup ego kesombonganmu, kau akan mencapai keseimbangan jasmani dan rohani. Saat itulah mata batin terbuka, menuntun manusia menuju kesempurnaan hidupnya."

"Menutup ego kesombongan? Hmm ... sangat susah dilakukan, Kek. Bukankah itu melekat pada jiwa setiap manusia?"

"Benar, cucuku. Kuncinya adalah usaha keras dan kesabaran. Coba kau ingat-ingat tentang gangsingan. Kau akan menemukan jawabannya di sana," kata Kakek menutup pembicaraan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun