Mohon tunggu...
Bogell Bocee
Bogell Bocee Mohon Tunggu... universitas aisyiyah yogyakarta

radit agil bachtiar

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Stres, Cemas, atau Depresi? Kenali Bedanya untuk Jaga Kesehatan Mental

13 September 2025   16:05 Diperbarui: 13 September 2025   16:05 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Kesehatan mental merupakan kondisi emosi, kognitif, dan perilaku yang relatif stabil sehingga individu mampu berfungsi secara adaptif dalam lingkungannya serta dapat mengatasi tekanan hidup sehari-hari. Menurut American Psychological Association (APA, 2020), seseorang yang sehat mental berarti terbebas dari gangguan jiwa maupun gejala penyakit jiwa.

Salah satu persoalan utama dalam kesehatan mental adalah stres, yaitu respon fisiologis dan psikologis terhadap situasi yang menantang atau mengancam. Stres dapat muncul akibat tekanan yang berlebihan, rasa khawatir, tanggung jawab yang dirasa berat, maupun permasalahan sosial seperti konflik dalam pertemanan. Stres terbagi menjadi dua bentuk, yaitu distres yang bersifat negatif dan menimbulkan ketidaknyamanan, serta eustres yang justru bersifat positif karena dapat memotivasi seseorang untuk lebih produktif. Tanda-tanda orang yang mengalami stres antara lain menutup diri dari lingkungan, menarik diri dari aktivitas yang biasanya dilakukan, sering menyendiri, mudah marah, dan jarang berkumpul dengan orang lain.

Selain stres, kecemasan juga menjadi bagian dari permasalahan kesehatan mental. Nevid dan kawan-kawan (2005) menjelaskan bahwa kecemasan ditandai dengan kegelisahan, ketegangan, kesulitan berbicara, hingga gejala fisik seperti telapak tangan berkeringat, jantung berdebar kencang, sulit bernapas, sakit perut, wajah memerah, dan tubuh terasa kaku. Orang yang mengalami kecemasan biasanya menunjukkan perilaku menghindar, sangat bergantung pada orang lain, dan tampak terguncang dalam menghadapi situasi tertentu.

Gangguan kesehatan mental lain yang cukup serius adalah depresi. Depresi didefinisikan sebagai gangguan suasana hati yang ditandai perasaan sedih mendalam dan hilangnya minat pada aktivitas yang sebelumnya disukai. Faktor penyebab depresi meliputi kehidupan yang penuh tekanan, pengalaman trauma, ketidakmampuan mengelola stres, dan riwayat keluarga dengan depresi. Gangguan depresi atau unipolar ini terlihat dari perubahan emosi seperti mudah sedih, murung, cepat tersinggung; perubahan motivasi berupa hilangnya semangat dan penarikan diri dari aktivitas sosial; perubahan kognitif seperti kesulitan konsentrasi dan munculnya pikiran negatif; serta perubahan perilaku berupa kelelahan dan gerakan yang melambat.

Meski demikian, ada ciri-ciri yang menunjukkan bahwa seseorang memiliki mental yang sehat. Menurut Goleman (2015) dan Santrock (2018), orang dengan kesehatan mental yang baik mampu mengenali dan mengendalikan emosinya, memotivasi diri, serta memiliki empati terhadap orang lain. Selain itu, mereka menunjukkan perilaku prososial seperti menolong, berbagi, dan peduli, mampu menghargai perbedaan, serta menyeimbangkan kepentingan pribadi dengan kepentingan kelompok. Dengan demikian, kesehatan mental yang baik menjadi fondasi penting agar seseorang mampu menghadapi tantangan hidup, menjaga relasi sosial, dan mencapai kualitas hidup yang lebih optimal.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun