Mohon tunggu...
achmad soheh
achmad soheh Mohon Tunggu... Buruh - Divisi Bisnis dan IT ( information technology)

Bisnis dan IT adalah dua hal yang saling terkait, dimana keduanya akan bisa memperkuat posisi jalannya perusahaan baik secara langsung ataupun tidak langsung.

Selanjutnya

Tutup

Money

Potensi dan Kualitas Industri Apparel Indonesia Tidak Kalah dengan Luar Negeri

6 September 2019   15:27 Diperbarui: 6 September 2019   15:33 3464
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Indonesia memang gudangnya potensi bisnis, dimana salah satunya adalah industri apparel atau biasa di sebut juga dengan industri clothing line. Sebuah bisnis yang sudah sejak lama berkembang di Indonesia dan saat ini pangsa pasar-nya tidak saja dalam negeri tetapi juga luar  negeri. 

Bicara soal industri apparel mungkin bagi kita  yang suka berbelanja fashion akan lebih mudah mengingat satu kota yaitu Bandung yang terkenal dengan industri apparel yang sudah sejak lama hingga saat ini terkenal di masyarakat. Di sana kita banyak menjumpai lokasi-lokasi seperti Distro, Factory Outlet hingga Outlet-Outlet fashion yang memperdagangkan kreasi-kreasi yang banyak di sukai oleh customer.

Inilah cikal bakal industri yang saat ini menjadi salah satu industri yang cukup berkembang di Indonesia. Beragam jenis produk apparel yang menjadi pilihan pelaku  industrinya dari mulai : kaos, kemeja, jaket, hingga aksesoris lainnya. Memang skalanya cukup beragam dari mulai yang skala besar biasa di sebut Distro hingga skala menengah sekelas Factory Outlet dan Outlet-Outlet. Konsep bisnis  yang terbilang tidak terlalu rumit namun membutuhkan kreativitas dalam  pengembangannya membuat industri apparel dapat menjadi salah satu industri andalan untuk Indonesia.

Ada beberapa hal yang membuat industri ini cukup marak dan berkembang di Indonesia. Jika di Bandung orang akan lebih kenal dengan istilah Distro atau Factory Outlet, maka di beberapa daerah kita mengenal beberapa brand apparel yang bisa menunjukkan kekhasan sebuah daerah. Ambil contoh Jogjakarta dengan brand Dagadu-nya atau Bali dengan brand Joger.  Atau di beberapa daerah lain yang juga memiliki kekhasan tersendiri.

Pesatnya perkembangan yang terjadi dalam industri apparel memang bukan sesuatu hal yang aneh. Mengingat Indonesia yang kaya akan ragam budaya dan adat istiadat pada akhirnya menjadi salah satu dasar pengembangan kreasi dari bisnis apparel yang hingga akhirnya berkembang produknya menjadi beragam jenis  seperti : tas, dompet, topi, celana serta aksesoris penunjang gaya  hidup masa kini.

Kondisi bisnis apparel makin menunjukkan eksistensinya ketika di tahun 2005-an clothing line memasuki masa keemasan. Dimana brand-brand lokal asa Bandung banyak melakukan aktivitas promosi di beberapa media dari mulai televisi hingga media lainnya. Beberapa merek terkenal dari Bandung  yang pada akhirnya menjadi cukup terkenal berkat promosi yang cukup efektif adalah seperti : Cosmic yang berkolaborasi dengan Naif, Ouval dengan The Milo atau God Incorporated  dengan Koil.  Hingga pada akhirnya di tahun 2007 untuk pertama kalinya dalam sejarah perkembangan bisnis clothing line di Indonesia, di Bandung diselenggarakan Kickfest sebuah Expo Clothing Distro lokal yang cukup menarik.

MASA KEEMASAN BISNIS CLOTHING LINE & POTENSINYA DI ERA INDUSTRI 4.0

Setidaknya ada tiga sub sektor utama yang menurut Triawan Munaf, Kepala Badan Ekonomi Kreatif ( Bekraf ) menjadi kunci perkembangan dan pengembangan industri apparel di Indonesia. Di mana ketiga sub sektor tersebut adalah : Kuliner, Fashion dan Kriya, " kata Triawan Munaf, Kepala Badan  Bekraf. 

Ketiga sub sektor tersebut apalagi saat ini dengan masuknya dalam Era Industri 4.0 membuat industri apparel di Indonesia mulai di lirik banyak pelaku bisnis. Apalagi bisnis ini bisa di katakan cukup menjanjikan dan dinamis. Terlebih dengan adanya beberapa trigger utama yang membuat bisnis apparel cukup besar potensinya.

Pertama kondisi Indonesia yang memiliki potensi jumlah penduduk sekitar 267 juta jiwa. Kedua karakter Indonesia sebagai negara berkembang, otomatis salah satu ciri khasnya adalah sebagai masyarakat yang konsumtif. Sehingga tidak salah jika pada akhirnya untuk bisnis apparel/ clothing line tersebut golongan anak muda merupakan golongan yang paling besar memberikan peluang pengembangan dari bisnis tersebut.

Handri Kosada, CEO Barantum.com melihat kondisi terkini dari pasar apparel  bisa di katakan cukup besar. Kondisi itu bisa di lihat dari  tren yang saat  ini terjadi. Dimana golongan millennial sebagai salah satu golongan yang menjadi trigger dalam perkembangan dan pengembangan bisnis apparel di Indonesia jumlahnya cukup besar yaitu 62,5juta jiwa.  Dengan besarnya jumlah penduduk dalam taraf usia produktif, wajar memang jika pada akhirnya perkembangan marketplace dan e-commerce pada saat ini berkembang begitu pesatnya. Dampaknya adalah, saat ini peminat fashion masih menjadi nomor satu dalam belanja online.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun