Mohon tunggu...
Bob Martokoesoemo
Bob Martokoesoemo Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Konsep yang abstrak.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tubuh yang Terserak.

16 Maret 2012   01:38 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:59 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Apa benda yang tidak menangkap bayangan? yang tak mempunyai nama dan membutuhkan waktu berhari hari untuk mencari lagi kepingan huruf yang menghilang? sudah dicari ke pelosok rumah sakit, sampai sampai direktur rumah sakit mengerahkan mayat mayat yang sedang tidur untuk turut membantu mencari, termasuk di dalam kerongkongan mereka sendiri. Tapi tetap tak ada. Tapi tak ada bukannya tak ketemu, suatu hari huruf itu ketemu. Ia basah, sendirian di dalam lubang wc yang sudah tak terpakai lagi, kotor, bau, ringkih, robek sisinya, dan juga lelah. Ia ingin ditangkap, tapi tubuh huruf itu sendiri menolak ditangkap. Padahal pikirannya ingin ditangkap. Akhirnya salah satu mayat mengambil huruf itu dan menempelkannya ke bagian atas tubuh Pemuda B dan satu mata Pemuda B terbuka. Huruf huruf yang sudah dirangkai melangkah berjalan di atas suatu dataran mulus tanpa cacat dan membentuk kata:

Alla.

Pemuda B seketika terlonjak seperti ayam yang lepas dari kurungannya dan terbang. Pemuda K menerobos kaca jendela padahal itu lantai 3, oohh ia akan jatuh lagi, dan sia sialah pengorbanan kita mencari huruf A... kata seorang dokter yang habis mengoperasi bedah pasien yang akhirnya mati. Pasien yang mati itu juga turut mencari, dan mulutnya menganga, rahangnya hampir lepas demi melihat Pemuda B yang menerobos kaca jendela lantai 3. Tapi ia tak jatuh tersungkur lagi ke bawah. Ia melayang, ditopang huruf H yang entah tak bisa dipastikan muncul dari mana. Salah satu mayat bersaksi huruf H itu datang dari bawah tanah , ia menerabas keluar , agak susah payah seperti tikus tanah. Tapi langsung mendorong tubuhnya ke atas dan menopang tubuh Pemuda B. Bolehlah kini bagian atas tubuhnya disebut kepala, karena ia berbuat nekad. Menurut kepala orang orang disitu. Setelah itu yang bersaksi bahwa huruf H keluar dari dalam tanah , kolaps, dan tak bangun lagi. Senyumnya teduh.

Basri melihat bebayang ketika ia membuka separuh matanya, penglihatannya belum jelas sekali, mungkin karena belek yang masih banyak menempel belum sempat ia usap dengan tangan. Ketika ia sudah melihat cahaya terang, belum begitu jelas sekali, dadanya berdebar dan ia berpikir bahwa mengerikan sekali punya anggota tubuh, mereka bisa melepas diri seenaknya, berjalan dan berlari menurut tujuannya sendiri sendiri. Tak mau diatur, tak mau disuruh menurut perintah dari saraf otaknya. Mimpi yang begitu mengerikan. Minggu lalu saja kakinya berlari, ketika dipanggil dengan siulan kaki itu tak mau kembali, mungkin kaki itu mencari tubuh sendiri dengan kaki itu sebagai saraf utamanya yang menggerakan. Basri tidak lantas senewen atau gusar, mungkin lebih baik seperti ini. Bagaimana ia bercinta? tenanglah, kemaluannya masih menempel . Sudah ia ikat dengan tanah keras. Itulah yang paling penting, tak peduli dengan kondisinya yang thalidomide. Dan Basri menyalakan rokok, dibantu tangan kemaluannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun