Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Jadilah Donor Darah Selagi Bisa, Ini 6 Syarat Menjadi Pendonor Darah

12 April 2022   11:43 Diperbarui: 12 April 2022   11:48 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ini 6 syarat menjadi donor darah - Kompas.com/Agie Permadi

Rekan Adica Wirawan nan budiman telah berbagi kisah menjadi pendonor darah. Ia mengisahkan, dia udah 29 kali memberikan diri dalam rupa donor darah untuk menolong sesama manusia. 

Terus terang, saya menjadi sangat "iri" pada para pendonor darah. Saya mendorong siapa pun untuk menjadi pendonor darah selagi bisa. Jangan seperti kisah saya. Mengapa demikian?

Saya hanya sekali saja sukses mendonorkan darah seumur hidup. Padahal saya sangat ingin menjadi pendonor darah rutin. 

Ketika saya mendonorkan darah untuk kedua kalinya beberapa belas tahun lalu, petugas PMI mengatakan bahwa pembuluh darah saya terlalu kecil. 

Saya jadi sedih karena memang saat donor darah kedua kalinya itu, kantong darah hanya terisi separuh saja. Padahal sudah lama juga saya berbaring untuk mendonorkan darah kala itu. 

6 Syarat menjadi donor darah

Menurut situs resmi Palang Merah Indonesia, ada 6 syarat menjadi pendonor darah yaitu:

1) Sehat jasmani dan rohani; 2) Berumur 17 sampai dengan 65 tahun; 3) Memiliki berat badan minimal 45 kg; 4) Memiliki tekanan darah sistole 100 - 170 dan diastole 70 - 100; 5) Memiliki kadar haemoglobin 12,5g% s/d 17,0g%; dan 6) Interval donor minimal 12 minggu atau 3 bulan sejak donor darah sebelumnya (maksimal 5 kali dalam 2 tahun).

Ada pula 12 larangan menjadi donor darah jika Anda:

1) Menderita penyakit jantung dan paru paru 2) Sakit kanker; 3) Memiliki tekanan darah tinggi; 4) Sakit kencing manis; 5) Mempunyai tendensi perdarahan abnormal atau kelainan darah lainnya; 6) Menderita epilepsi dan sering kejang; 7) (Pernah) menderita Hepatitis B atau C; 8) Mengidap sifilis; 9) Pemakai narkoba; 10) Kecanduan alkohol; 11) Mengidap atau beresiko tinggi terhadap HIV/AIDS; dan 12) Atas saran dokter dilarang menjadi donor darah karena alasan kesehatan lainnya.

Urgensi donor (plasma) darah di tengah pandemi Covid-19

Di tengah pandemi Covid-19 ini, kebutuhan akan darah, termasuk plasma konvalesen dari mantan penderita Covid-19 sangat tinggi. Stok kantong darah dan plasma sering kali jauh di bawah kebutuhan pasien. 

Khusus donor plasma konvalesen, syarat-syarat tambahannya antara lain: 1) Menunjukkan surat keterangan sembuh dari dokter yang merawat; 2) Bebas keluhan minimal 14 hari, dan 3) Tidak menerima transfusi darah selama 6 bulan terakhir.

Mendonorkan darah itu mudah

Mendonorkan darah itu mudah. Pengalaman saya, memakan waktu sekitar satu jam saja sekali donor. Rasa sakit akibat ditusuk jarum juga relatif saja. Lebih sakit di-ghosting, sih. Biasanya setelah darah diambil, petugas PMI memberikan vitamin dan makanan ringan untuk pendonor darah. 

Kalau tidak salah, ada pula pin penghargaan dari PMI untuk pendonor darah rutin yang mencapai jumlah donor sekian kali. Lebih dari itu, donor darah adalah wujud cinta kita pada sesama manusia dan bakti kita pada Tuhan YME.

Kita bisa menghubungi PMI atau rumah sakit terdekat untuk mencari informasi donor darah. Selagi sehat, mari kita menjadi donor darah. Banyak orang ingin menjadi donor darah, namun tidak bisa atau tidak lagi bisa, seperti yang saya alami.

Karena itu, Anda yang belum pernah menjadi donor darah dan merasa memenuhi syarat sangat disarankan untuk mencoba menjadi donor darah. Anda sangat beruntung jika akhirnya dinyatakan layak dan bisa menjadi donor darah rutin. Saya akan sangat "iri"!

Salam sehat. 

Penulis bukan tenaga kesehatan. Mohon masukan untuk perbaikan artikel sederhana ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun