Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Ternyata Minggu Palma Tak Selalu Disebut Minggu Palma dan Memakai Daun Palem

9 April 2022   17:02 Diperbarui: 10 April 2022   08:03 3777
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pohon box atau Buxus sempervirens pengganti daun palma - Liondelyon/domain publik

Dalam tradisi Kekristenan Syria, Minggu Palma sering disebut sebagai Minggu Oshana atau Minggu Hosanna. Sebutan ini berdasarkan seruan "Hosana" yang diucapkan oleh orang banyak ketika Yesus memasuki Yerusalem.

Minggu Palma tidak selalu dengan daun palem

Tradisi Katolik menyadari, pohon palem sulit tumbuh di daerah tertentu. Oleh karena itu, pemakaian daun palem menjadi tidak wajib jika daun palem sulit didapatkan di daerah tersebut. Berikut ini alternatif daun palem di sejumlah tempat:

1. Daun zaitun

Minggu Palma di Vatikan dengan daun zaitun dan palem-teleclubitalia.it
Minggu Palma di Vatikan dengan daun zaitun dan palem-teleclubitalia.it

Di Spanyol, Italia, dan di Vatikan sendiri, sudah menjadi tradisi bahwa digunakan juga ranting zaitun. Daun zaitun mewakili budaya zaitun setempat dan juga melambangkan perdamaian.


Masyarakat Eropa memang sangat memerlukan minyak zaitun sebagai bahan pangan. Pohon zaitun adalah juga pohon yang mudah dijumpai dan selalu hijau sepanjang tahun di Eropa. 

2. Daun yew

Pohon yew eropa (Taxus baccata) pengganti daun palem Minggu Palma - Gianni Careddu/domain publik
Pohon yew eropa (Taxus baccata) pengganti daun palem Minggu Palma - Gianni Careddu/domain publik

Daun pohon Yew eropa atau Taxus baccata menjadi alternatif daun palem dalam Minggu Palma di sejumlah negara. 

3. Pohon box/box tree

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun