Inilah taktik Gegenpressing ala Rangnick. Ronaldo tampak berjuang untuk menaati strategi ini. Beda sekali dengan gaya Ronaldo selama bermain di Italia atau Spanyol yang fokus menyerang. Tunggu di depan saja.Â
Apalagi, Ronaldo sudah tidak muda lagi. Ia sudah 37 tahun. Musim ini kita melihat Ronaldo yang baru mencetak 9 gol di Liga Inggris. Rekor yang semenjana. Tendangan bebasnya tidak lagi tajam. Sundulannya melemah.Â
Sejumlah komentator berpendapat, Ronaldo tidak cocok bermain sebagai striker tunggal. Dia perlu duet tajam dan juga gelandang penyuplai umpan matang. Sesuatu yang belum dia dapatkan setakat ini di MU, entah karena faktor cedera rekan atau faktor lain.
Satu kabar yang dinanti adalah siapa pelatih permanen MU nanti? Ralf Rangnick hanya pelatih sementara saja. Apakah pelatih baru punya filosofi yang berkenan di hati Ronaldo? Jika tidak, Ronaldo bisa pergi ke klub-klub lain yang memberinya fasilitas dan formasi yang lebih pas di hatinya.Â
Demikianlah balada Ronaldo. Ibarat kekasih, ia sangat setia tetapi bisa saja jadi tidak setia karena pepuja hatinya ternyata mengecewakan. GGMU dan Viva Ronaldo!