Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Kalimantan, Gadis Manis yang Membuatku Tidak Mau Pulang

25 Januari 2022   05:51 Diperbarui: 25 Januari 2022   05:55 1840
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gapura kampung berukir ornamen cantik khas Dayak Kayan Ma'apan -dokpri

Siapa orang asli Kalimantan?

Sebagai orang suku Jawa yang konon juga tidak jelek-jelek amat, aku mengakui orang asli Kalimantan itu sangat memesona. Tidak perlu skincare sultan. Ganteng dan cantik alami. Bikin betah memandangi.

Penting kita sadari, yang dimaksud orang asli Kalimantan itu beragam. Tidak hanya orang Dayak. Tergantung daerahnya juga. Di Bulungan, misalnya, ada orang Bulungan dan aneka subsuku Dayak.

Pengalamanku menunjukkan, subsuku Dayak sebenarnya tidak selalu menyebut diri atau suku mereka sebagai Dayak. 

Mereka lebih sering mengidentifikasi diri sebagai nama subsuku tanpa menyertakan kata Dayak. Umpama: orang Kayan, orang Kenyah, orang Punan. Ini bisa dipahami karena sebutan "Dayak" atau "Daya" adalah istilah yang digunakan orang luar untuk menyebut orang asli Kalimantan yang hidup di sungai-sungai pedalaman (inland) Borneo.

Baru pada masa penjajahan Belanda, muncul semacam paguyuban subsuku yang mengambil nama Dayak. Misalnya Sarekat Dayak dan Pakat Dayak. Biasanya paguyuban subsuku Dayak ini mengadakan irau atau pertemuan akbar orang Dayak.

Irau Dayak ini sangat menarik. Menu utamanya adalah sajian budaya dan kuliner. Tak heran, irau Dayak menjadi atraksi wisata yang bisa menarik minat turis mancanegara.

Subsuku Dayak yang pernah aku jumpai antara lain adalah Kayan Ma'apan, Kenyah, dan Punan. Di antara subsuku Dayak itu pun ada keberagaman bahasa, budaya, dan juga ciri-ciri fisik. Ada yang warna kulitnya cerah, ada pula yang kurang cerah. Ada yang cenderung pendek. Ada yang sangat ahli memanjat pohon tinggi.

Satu hal yang pasti tentang orang Dayak dan warga asli Kalimantan: semuanya seperti kita. Ya, bukankah setiap manusia diciptakan Tuhan Yang Esa untuk saling mencintai? 

Selama magang hampir setahun di sebuah kampung di Bulungan (kini jadi bagian Kalimantan Utara, provinsi termuda di Indonesia), aku merasa sangat diterima masyarakat asli Kalimantan. 

Aku juga diajak ikut menugal di ladang masyarakat Dayak Kayan Ma'apan. Menikmati kebersamaan makan nasi lemang yang dimasak dalam bambu. Makan ikan segar berteman beras ladang yang bikin ingin mukbang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun