Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Simbok Pedagang Pasar dan Sopir Misterius

1 April 2021   15:43 Diperbarui: 1 April 2021   15:47 1374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Simbok pedagang pasar - Foto: Dyah Kusumaningrum/nationalgeographic.com

Tak terasa, mobil kodok itu tiba di depan Pasar Kranggan. "Sebentar, Mbok. Saya turun dulu. Saya bantu turunkan dagangan Simbok," kata sang sopir misterius.

Perlahan sang sopir budiman menurukan barang jualan Mbok Painah.

"Ini sedikit ongkos, mohon diterima ya Pak," pinta Mbok Painah.

"Lho, saya bukan sopir angkutan desa, Mbok. Tidak usah dibayar. Uang itu untuk jajan anak saja," ujar sang sopir sambil tersenyum tulus. 

"Matur nuwun sanget, Pak. Mudah-mudahan Bapak lancar rezeki dan keluarga selalu dalam lindungan Yang Kuasa," tutur Mbok Painah.

"Sami-sami, Mbok. Nanti kalau ada waktu majikan saya akan datang ke rumah Simbok. Tunggu saja, ya," kata sang sopir.

Sang sopir pun pamit. Ia kembali memacu mobil kodoknya menyusuri jalanan kota Jogja berhati nyaman.

**

"Painah, apa kamu sudah gila?" seru Mbok Darmi, teman sesama pedagang di Kranggan.

"Lho ada apa to? Kok pagi-pagi kamu sudah ngomyang tak karuan begitu?" tanya Mbok Painah.

"Kamu tidak kenal sopir mobil kodok tadi?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun