Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

UMKM Bisa Saling Dukung, Ngapain Saling Tikung?

30 Desember 2020   11:48 Diperbarui: 30 Desember 2020   11:55 356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Minat konsumen membeli tanaman hias makin meningkat dari tahun ke tahun. Ini bisnis dengan prospek yang relatif masih cerah," tutur Glen. Sebagai bukti, ia baru saja menjadi narasumber sebuah webinar mengenai hobi menanam tanaman hias yang diselenggarakan Persatuan Karyawan dan Karyawati PT KAI DAOP 6 Yogyakarta.

UMKM Saling Dukung Bukan Saling Tikung

Glen tahu, persaingan antarpengusaha memang makin keras. Akan tetapi, bukan berarti persaingan itu memustahilkan kerjasama. 

UMKM bisa saling dukung, ngapain harus saling tikung.

Demikian kira-kira isi pikiran para pengusaha UMKM tanaman hias rekan Glen yang bersatu padu demi bertahan di tengah terpaan dampak pandemi ini.

Ketika toko pertama kali dibuka, memang hanya segelintir konsumen yang datang. Glen dkk tidak menyerah. Melalui promosi dan kolaborasi, upaya dikerahkan. 

Setakat ini Glen dkk telah mengadakan dua kali "pameran" di tokonya. Kedua pameran itu selalu melibatkan rekan-rekannya sebagai penyedia produk. Tanaman hias yang dijual mulai dari yang diberi label harga 25 ribu hingga 3 juta rupiah.

Ketika ditanya soal omzet penjualan, Glen secara diplomatis menjawab, "Bisa dapat jutaan, sih, Mas. Tapi kan banyak barang titipan teman."

Usaha yang dirintis dengan susah-payah oleh Glen dan istrinya ternyata perlahan berkembang dan menjadi saluran berkat Tuhan untuk banyak orang. Bahkan di tengah pandemi, nomine kusala sebuah majalah pertanian ini berani membuka toko kedua. Tentu dengan dukungan penuh banyak orang budiman, terutama pemodal dan rekan-rekan sesama penjual tanaman hias. 

dok JOPS via Instagram@jogjajatengops. Foto sebelum pandemi
dok JOPS via Instagram@jogjajatengops. Foto sebelum pandemi
Bisa kita hitung dampak kolaborasi belasan UMKM tanaman hias ini. Setidaknya ada 16 UMKM yang dimiliki 16 keluarga. Katakanlah satu keluarga tiga orang. Sudah menghidupi hampir 50 orang.

Belum lagi para perajin pot, petani tanaman hias, perajin pernak-pernik hijau, dan keluarga mereka. Wah, dampak kolaborasi UMKM Hijau bersatu ini bisa menafkahi hingga ratusan, bahkan ribuan orang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun