Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Kisah Nyata, Dahsyatnya Dampak Tulisan Sederhana Kita

24 Agustus 2019   09:05 Diperbarui: 25 Agustus 2019   01:36 1334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
b2bwritingsuccess.com

Kasihan sekali ibu itu. Sambil menangis, ia bercerita bahwa anaknya yang berusia enam tahun harus operasi karena ada benjolan di bawah lidahnya. Sampai saat ini, perjumpaan dengan ibu muda itu masih melintas di benak saya. Saya berharap semoga adik kecil itu baik-baik saja."

Menyimak pesan Ibu nan baik hati ini, saya tertegun. Sontak rasa bahagia memenuhi hati saya. Ternyata tulisan sederhana yang saya tulis itu 

sedikit banyak mempengaruhi sang ibu untuk tak sibuk dengan diri sendiri, namun lebih peka melihat kehadiran sesama di sekitarnya. Sikap peka ibu ini kontras dengan sikap acuh seorang ibu lain yang sibuk berponsel ria meski ada seorang ibu muda yang menangis di dekatnya.

Tentu kita dapat berpikiran positif, bahwa mungkin saja si ibu yang sedang nunduk ini sedang mengirim pesan penting ke kerabatnya. 

Dimintai Tolong Seorang Penulis Pemula

Peristiwa menarik lain saya alami awal bulan Agustus ini. Saya mendapat surel dari seorang bapak yang belum saya kenal. Ia menulis:

"Saya ini penulis pemula di Kompasiana. Di tengah kesibukan pekerjaan saya, saya memberanikan diri untuk menulis di blog Kompasiana. Saya akui bahwa kebiasaan menulis sudah saya tinggalkan sekitar 13 tahun yang lalu sewaktu saya masih mengenyam pendidikan tinggi. Itupun, tulisan hanya sebatas pada tugas mata kuliah. 

Kemarin saya coba mulai menulis sebuah opini di Kompasiana. Saya mohon masukan atas opini yang sudah saya tulis di Kompasiana. Akhirnya, saya ucapkan terima kasih banyak. Salam Kompasiana."

Saya membalas surel itu dengan mengajak berpindah saluran ke aplikasi perpesanan. Mulai saat itu, saya bagikan sejumlah tips menulis di Kompasiana. Beberapa sudah saya tulis panjang-lebar di Kompasiana.

Contohnya silakan baca di sini

Saat ini, Bapak tersebut sudah menulis beberapa artikel (22 artikel!) sejak artikel yang saya komentari diunggahnya. Sebuah tulisan beliau pada pertengahan Agustus ini bahkan mendapat lebih dari dua ribu tayangan. Wow. Saya sendiri saja lebih sering cuma dapat seratusan tayangan..hehehe.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun