Mohon tunggu...
Bob S. Effendi
Bob S. Effendi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Konsultan Energi

Konsultan Energi, Pengurus KADIN dan Pokja ESDM KEIN

Selanjutnya

Tutup

Money

Keselamatan PLTN : antara isu dan fakta

29 Juni 2015   20:50 Diperbarui: 11 Agustus 2015   23:11 1005
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Disayangkan program MSR tidak di teruskan karena di anggap tindak menghasilkan plutonium saat itu di butuhkan untuk program arsenal senjata nuklir. Oleh Forum Asosiasi Generasi IV Dunia, MSR di masukan resmi sebagai salah satu desain reaktor dari enam desain reaktor Generasi Ke IV. - Saya secara pribadi lebih memilih MSR dibanding HTGR bila suatu saat Indonesia membangun PLTN komersial -- yang Saya akan bahas pada tulisan lainnya.

Salah satu faktor tersulit dalam PLTN adalah menghentikan proses fisi yang sulit untuk dapat di berhentikan secara mendadak. Oleh sebab itu dalam desain reaktor jenis pendingin air atau gas selalu ada yang di sebut moderator dan control rod yang berfungsi untuk memperlambat reaksi fisi untuk dapat menurunkan tempratur dan tekanan pada reaktor sehingga tidak terjadi meltdown.

Saat MSR di operasikan selama 4 tahun di ORNL (1965 – 1969), setiap hari Jumat sore listrik reaktor dimatikan dan bahan bakar cair secara otomotis meluncur ke turun masuk ke dalam tangki penampungan dan dalam waktu tidak lama bahan bakar cair menjadi dingin dan mengeras menjadi padat sehingga reaksi fisi berhenti dalam sekejap. Pada senin pagi reaktor di hidupkan, dan bahan bakar dipanaskan sehingga menjadi cair dan di pompa naik ke dalam reaktor dan reaktor bekerja kembali. Semua terjadi kurang dari 1 jam - Sebuah kejadian yang tidak mungkin terjadi pada reaktor pendingin air

Jadi jelas dari sisi keselamatan PLTN adalah yang teraman di banding pembangkitan jenis lainnya. Bahkan bila reaktor yang di pakai adalah MSR maka tingkat keselamatannya akan jauh lebih meningkat di banding reaktor pendingin air dan ketakutan terhadap meltdown tidak akan ada.. karena tidak mungkin terjadi meltdown. -- Bahkan dari sisi biaya pembangunan dan biaya pembangkitan listrik MSR di hitung akan lebih murah dibanding PLTU. Paling cepat tahun 2020 PLTN MSR berkapasitas 100 MW milik China akan beroperasi.

RADIASI

Salah satu ketakutan banyak orang terhadap PLTN selain dari kecelakaan adalah radiasi yang di keluarkan oleh PLTN yang di anggap membahayakan masyarakat sekitarnya. Pertama yang harus di sadari adalah bahwa bukan hanya PLTN saja yang mengeluarkan radiasi tetapi semua benda elektronik bahkan bumi pun mengeluarkan radiasi yang di sebut background radiation. Memang betul exposure terhadap radiasi terlalu banyak dalam kurun waktu yang pendek dapat merusak tubuh maka di berdasarkan penelitian sepakati sebuah level dosis exposure aman radiasi per tahun yang di hitung dengan milliSievert (mSv/Th) per tahun.

Dimana dosis yang berhaya adalah 10,000 mSv/Th yang dapat mengakibatkan kematian dalam 7 hari. Dosis maksimum bagi manusia yang masih aman adalah 10 mSv/Th, dibawah dosis tersebut tubuh masih mempunyai kemampuan memperbaiki sel-sel yang terkena radiasi – Sebagai contoh satu kali X-Ray dada menghasilkan 0,7 mSv dan satu kali CT-Scan seluruh badan sekitar 10 mSv maka jelas anda hanya bisa melakukan 1 kali CT-Scan per tahun atau maksimum 8 kali X-Ray. Setiap hari jumlah radiasi yang anda terima dari Bumi dan interaksi dengan berbagai barang elektronik yang menghasilkan radiasi per tahun sekitar 2,4 mSv atau yang disebut sebagai Background Radiation.

Sementara sebuah PLTN hanya mengeluarkan radiasi sebesar 50 MicroSievert atau 0,05 mSv dalam radius 1 km2 tentunya bertambah jauh maka tambah berkurang radiasinya. Jadi bisa di bayangkan radiasi yang di hasilkan PLTN jauh lebih kecil dibanding dengan Banckground Radiation yang di terima sehari-hari sebesar 2,4 mSv jadi sangatlah aman bagi masyarakat sekelilingnya.

Mari kita lihat fakta terhadap radiasi yang keluar karena kecelakaan (meltdown) PLTN. Dalam kasus Chernobyl tidak dapat masuk dalam hitungan karena memang saat di buat sudah banyak standard keselamatan yang di langgar, tetapi PLTN Fukushima yang di buat sesuai dengan standard keselamatan yang di tetapkan IAEA.

Pada May 2011 atau 2 bulan setelah kecelakaan PLTN Fukushima, Pemerintah Jepang memeriksa sekitar 195.000 penduduk yang tinggal berdekatan dengan PLTN sempat terekspos radiasi secara langsung selama beberapa hari, hasilnya hampir semua masih di bawah ambang batas 10 MiliSievert. Pada Bulan Juli 2012 atau sekitar satu tahun kemudian, Hirosaki Univeristy melakukan penelitian lanjutan terhadap 46 dari 63 warga yang tinggal terdekat dengan Fukushima yang sudah di pantau sejak bulan April tahun 2011 dan hasilnya menunjukan bahwa dosis yang terima antara 3.5 mSv - 4.2 mSv jauh dibanding pengungsi Chernobyl yang menerima dosis radiasi rata-rata 490 mSv. – seluruh ringkasan laporan exposure radiasi dapat di baca dalam laporan berjudul “Fukushima : Radiation Exposure” yang di buat oleh Organisasi World Nuclear Association,

Bahkan dalam kegiatan sehari-hari kita terexposed dengan berbagai radiasi yang sesungguh juah lebih besar dari radiasi yang di hasilkan oleh PLTN. Radiasi yang anda dapatkan ketika melakukan X-Ray Gigi di dokter gigi jauh lebih besar dari radiasi pembangkit listrik Nuklir,  mamogram atau CT-Scan menghasilkan radiasi jauh lebih besar dari yang di hasilkan oleh Fukushima... tetapi anda tidak kuatir dan tidak mendapatkan masalah kesehatan terhadap expose radiasi tersebut. -- sumber "Radiation Dose"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun