Mohon tunggu...
Riduannor
Riduannor Mohon Tunggu... Penulis

Citizen Journalism

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Solvej Kenari dan Rumah Pohon di Tengah Hutan

2 September 2025   07:26 Diperbarui: 2 September 2025   09:51 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Cerpen Solvej Kenari dan Rumah Pohon di Tengah Hutan diolah menggunakan Canva (Dokumen pribadi)

Di pinggir desa kecil bernama Mollehoj, tempat kabut turun lebih awal dari matahari dan burung-burung bernyanyi dalam dialek yang tak dikenali manusia, tinggal seorang gadis bernama Solvej Kenari.

Namanya diwariskan dari neneknya yang berasal dari Bornholm, pulau batu granit yang katanya pernah menjadi tempat pertemuan para penyihir laut.

Nama "kenari" disematkan oleh Ayahnya di belakang nama Solvej, sebagai hadiah ulang tahun ketika ia genap berusia tujuh tahun. Bersamaan dengan itu, sang Ayah menghadiahkan seekor burung kenari yang dibawanya dari negeri bernama nusantara, hasil pelayaran dagang ke negeri tropis. Ayah Solvej adalah pelaut hebat yang kerap singgah di berbagai negeri yang dilaluinya.

Ibunya meninggal karena sakit tepat saat Solvej genap berusia empat tahun. Beberapa tahun kemudian Onkel Mads Soholm—pamannya sekaligus sahabat ayahnya—mengabarkan bahwa sang ayah, seorang kapten kapal dagang, hilang di laut dan diduga telah meninggal dunia. 

Namun, Solvej tidak sepenuhnya percaya. Ia yakin ayahnya terdampar di sebuah pulau jauh dan kini menjadi pemimpin suku penghuni pulau tersebut. Dalam hatinya, Solvej percaya bahwa suatu hari nanti, ayahnya akan kembali  ke desa Mollehoj dan hidup bersamanya lagi.

Solvej tidak seperti anak-anak lain. Ia lebih suka berbicara dengan lumut di batu daripada dengan manusia. Ia percaya bahwa setiap pohon di hutan Mollehoj menyimpan rahasia.

**

Baca juga: Cerpen: Rumah Dinas

Suatu pagi menjelang siang musim gugur, ketika daun-daun beech mulai menguning dan aroma apel busuk memenuhi jalan setapak. Solvej melangkah pelan di jalan yang dipenuhi bunga liar dan dedaunan basah. Cahaya matahari menembus celah-celah kanopi, membentuk pola cahaya di tanah. 

Di hadapannya, berdiri rumah pohon yang tak pernah ia lihat sebelumnya—berdiri anggun di atas pohon ek tua, dengan jendela bundar dan tangga kayu yang mengarah ke pintu kecil berukir rune. 

Seekor burung kenari kuning bertengger di bahunya, mengepakkan sayapnya pelan. Burung Kenari menjadi sahabat setianya, kemanapun gadis kecil itu berjalan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun