Mohon tunggu...
Riduannor
Riduannor Mohon Tunggu... Guru - Penulis

Citizen Journalism

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Seni Memahami Karakter Generasi Z bagi Orangtua

30 Mei 2022   20:27 Diperbarui: 2 Juni 2022   16:36 2182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi memahami anak (Sumber: shutterstock)

3. Mendukung pola pikir global dan realistis lokal: gen Z memiliki pemikiran global. Hal ini disebabkan gen Z terpapar internet, yang dapat menghubungkannya dengan orang seluruh dunia. 

Orangtua bisa memberikan pemahaman kepada anak kita hidup bukan hanya di dunia maya, dengan sisi positif dan negatif. Tapi anak juga diberikan pengertian bahwa kita hidup didunia nyata, yang memerlukan tegur sapa, sopan santun, dan bergotong royong dengan tetangga, dan masyarakat sekitar.

4. Membantu anak menemukan identitas diri: Pola pikir gen Z terbuka dan menerima berbagai perbedaan. Sehingga gen Z sulit mendefinisikan dirinya. 

Berbeda dengan gen X, Y, atau di bawah lagi para orangtua kita yang mendefinisikan dirinya berdasarkan ras, agama, hingga orientasi seksual. Sementara gen Z tidak memiliki indikator, untuk menemukan jati dirinya. Sehingga peran orangtua membentuk gen Z berkualitas, sangat penting sekali bagi gen Z menemukan identitas dirinya.

Melakukan wawancara dengan Kadis Komunikasi dan informatika Provinsi Kalimantan timur (Dokumentasi pribadi)
Melakukan wawancara dengan Kadis Komunikasi dan informatika Provinsi Kalimantan timur (Dokumentasi pribadi)

Kesimpulan:

" Generasi Z merupakan generasi penerus untuk kemajuan bangsa sepuluh tahun ke depan, itu sebabnya peran orangtua mewarnai tumbuh kembang karakter anak gen Z, yang kebanyakan dari orangtua gen X, bisa mengarahkan, mendukung, dan menjadi teman dan sahabat yang baik anak sehingga menjadi manusia yang berakhlak mulia , dan bermoral pancasila. "

Penulis : Riduannor, S.Pd

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun