Kukenangkan helaihelai
helaan nafas itu
dingin bagai belai
saat bersintuh dengan batu
Kesayangan
sepasang mripatnya cerlang
kerinduan
peluk berulangnya begitu riang
Lalu dedaun
seperti sembari melamun
gugur bersama gerimis
meski rapuh nampak anggun dan manis
Duka
bikin hilang perih segala luka
duka pula
bikin pintu terbuka hampir bagi segala
Kukenangkan
rasa lupa yang mengekalkan ingatan
kukecup dengan gemetar
biar tetap kuncup. biar tak mekar
Sampai sekarang
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!