Mohon tunggu...
Blasius Erik Sibarani
Blasius Erik Sibarani Mohon Tunggu... Penulis - Blasius Erik Sibarani adalah seorang mahasiswa di Universitas Negeri Medan jurusan Akuntansi, memiliki hobby menulis, membaca, dan bermain sepakbola.

Blasius Erik Sibarani adalah seorang mahasiswa di Universitas Negeri Medan jurusan Akuntansi, memiliki hobby menulis, membaca, dan bermain sepakbola.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pemuda dan Politik di Era Industri 4.0

4 Oktober 2019   21:34 Diperbarui: 4 Oktober 2019   21:43 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Era industri 4.0 sudah menjadi bagian dari seluruh negara, industri 4.0 merupakan suatu lanjutan dari era industri 3.0. Industri 4.0 ditandai dengan banyaknya penggunaan teknologi, semuanya berkaitan teknologi. Dibalik dari industri 4.0 ini, bagaimana dampaknya terhadap pemuda dan politik saat ini?. Pastinya perkembangan zaman juga membawa perubahan pola pikir masyarakat, terutama bagi kaum muda atau yang sering disebut dengan istilah millenials. Selain itu juga, era ini membawa pengaruh terhadap bidang politik. Perubahan pikiran menyebabkan terjadinya pergeseran dunia politik, baik pergeseran ke arah yang baik atau bahkan ke arah yang buruk.

Pemuda adalah individu dengan karakter yang dinamis, bahkan bergejolak dan optimis namun belum memiliki pengendalian emosi yang stabil. Pemuda menghadapi masa perubahan sosial maupun kultural. Saat ini, pemuda dan politik seakan bersatu padu, dimana dapat kita lihat beberapa hari yang lalu terjadi demonstrasi yang dilakukan oleh mahasiswa kaum muda. Mahasiswa menolak dengan RUU KUHP dan UU KPK. Hal ini tidak dapat dipisahkan dengan pengaruh politik, pastinya tanpa disadari ada keterlibatan politik di dalamnya. Bertolak dari hal ini, dapat penulis simpulkan seakan pemuda memiliki jiwa politik. Pemuda dan politik diilustrasikan menjadi seperti dua magnet yang didekatkan, dimana saling tarik menarik hingga lengket.

Politik mengalami pergeseran, hal ini dikarenakan pola pikir manusia juga mengalami perubahan, dengan canggihnya era industri 4.0 ini membawa pengaruh bagi akal sehat kita. Pemuda dan politik di era industri 4.0 sudah menuju ke hal yang kurang baik. Semua ini diakibatkan, karena adanya penyalahgunaan media sosial seperti WhatsApp, Facebook, Twitter, serta media sosial lainnya, dimana dalam media sosial ini terdapat pembahasan-pembahasan yang saling mencaci maki terhadap yang lain. Media sosial digunakan sebagai sarana untuk saling berdebat antara satu sama lain, bukan tidak mungkin hal ini dapat menyebabkan suatu masalah yang berbuntut panjang. Dibalik itu semua, di era industri 4.0 tidak bisa dipungkiri bahwa kaum muda juga membawa perubahan politik ke arah yang lebih baik, dikarenakan semakin berkembang pesatnya era industri menjadikan pola pikir kaum muda yang maju dan sesuai dengan perkembangan zaman. Dengan maju nya pola pikir kaum millenials, politik yang tidak bagus, politik yang mementingkan suatu kelompok, semuanya ditentang oleh kaum millenials. Kaum muda menginginkan politik yang bersahabat dengan kalangan masyarakat luas dan tidak ada unsur mementingkan kepentingan pribadi atau kelompoknya.

Era industri 4.0, politik ditangan pemuda akan semakin bagus untuk kedepannya, mengapa?, dikarenakan kaum milleanials sudah mengetahui aspirasi siapa yang paling diutamakan, dan juga mengerti bagaimana nasib sebagai kalangan masyarakat. Selain itu, pemuda memiliki pola pikir yang terbilang cukup matang, karena sudah mengenyam dunia pendidikan, meskipun kita akui masih terdapat kekurangan. Pemuda yang terjun ke dunia politik sudah seharusnya memahami seluk beluk dunia perpolitikan, supaya nantinya mereka tidak mudah terpengaruh dengan tindakan-tindakan provokasi ataupun tindakan yang mempengaruhi pola pikir mereka. Apalagi di era 4.0 ini, banyak tindakan provokasi yang menghanyutkan pikiran seseorang, semua ini terjadi karena belum memahami seluk beluk perpolitikan serta masih minimnya pengetahuan tentang pembahasan masalah politik.

Industri 4.0 membawa perubahan besar dalam dunia politik, sehingga dibutuhkan gaya berpolitik yang baru untuk mengimbangi perkembangan era industri. Oleh karena itu, kaum millenials harus memiliki gaya berpolitik yang sesuai dengan perkembangan era industri. Tidak bisa dikecualikan bahwa gaya berpolitik sangat berpengaruh disaat menyampaikan gagasan, aspirasi, dan bahkan saat berdebat politik. Gaya berpolitik pada zaman dahulu berbeda dengan zaman sekarang, hal ini dikarenakan semakin majunya pola pikir manusia. Awalnya politik dahulu merupakan kebijakan (wisdom) dimana orang tidak ada mencari kedudukan, ataupun mencari uang dalam politik tersebut, tetapi bagaimana cara mengamalkan potensi yang ada pada diri nya untuk kepentingan masyarakat dan negara. Akan tetapi yg terjadi saat ini politik sudah dijadikan bahan untuk mencari kedudukan,mencari harga diri maupun mencari uang atau disebut dengan materialisme. Perubahan politik mulai terjadi ketika masa orde baru dimana orang sudah melihat kedudukan itu dapat menghasilkan uang, sehingga saat ini diukur dengan uang bukan dengan pengabdian yang tulus kepada masyarakat, bangsa dan negara. Berbeda dengan politik zaman now oleh para kaum muda sekarang dicirikan dengan adanya kesadaran membentuk dan merawat komunitas-komunitas epistemik. Hal ini dilakukan dalam rangka berbagi manfaat sosial ekonomi dan nilai-nilai darmabakti bersama sebagai sesama anak bangsa, sebuah nasionalisme, serta semangat patriotisme di era industri 4.0.

Pemuda dan politik di era industri 4.0 harus berdasar pada pancasila, dan ideologi bangsa dan negara. Saya pancasila................

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun