Mohon tunggu...
Blasius Erik Sibarani
Blasius Erik Sibarani Mohon Tunggu... Penulis - Blasius Erik Sibarani adalah seorang mahasiswa di Universitas Negeri Medan jurusan Akuntansi, memiliki hobby menulis, membaca, dan bermain sepakbola.

Blasius Erik Sibarani adalah seorang mahasiswa di Universitas Negeri Medan jurusan Akuntansi, memiliki hobby menulis, membaca, dan bermain sepakbola.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Danau Toba Menuju Geopark dan Wisata Berkelas Dunia

4 Agustus 2019   22:20 Diperbarui: 4 Agustus 2019   23:04 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wisata. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Akhir ini kita tahu bahwa Presiden Republik Indonesia yaitu bapak Ir. H. Joko Widodo baru saja selesai mengadakan kunjungan kerja ke wilayah Danau Toba untuk melihat progress perkembangan pembangunan wilayah Danau Toba dalam hal menuju Kaldera Geopark Toba serta wisata berkelas dunia.  

Bapak Joko Widodo menjadikan Danau Toba menjadi salah satu prioritas wisata Indonesia menuju Geopark serta menuju wisata berkelas dunia atau sering disebut dengan Bali kedua. Bapak Joko Widodo ingin menyulap Danau Toba menjadi wisata berkelas setelah Bali. Milyaran dana dianggarkan agar bisa mempercepat proses perkembangan pembangunan Danau Toba.

Danau Toba merupakan salah satu objek wisata yang sangat layak dijadikan sebagai wisata berkelas dunia dan layak menjadi Geopark. Danau yang terbentuk dari letusan gunung Toba ini memiliki nuansa pemandangan yang sangat indah, dimana jika kita melihat kedepan, kebelakang, kekiri dan kekanan kita dapat melihat keindahan Tao Toba serta pepohonan yang hijau serta terdapat burung-burung dan hewan lain yang hidup di sekitar Danau Toba. Danau Toba yang merupakan salah satu danau terluas dan terdalam di Indonesia memiliki scenery yang sangat gilak. 

Danau ini merupakan salah satu danau atau bahkan satu satunya danau yang di atasnya terdapat danau lagi, atau sering disebut dengan danau diatas danau, lokasinya terdapat di kecamatan Pangururan kabupaten Samosir, Sumatera Utara. Sekitar Danau Toba terdapat beberapa Kabupaten yang mengelilingi Danau ini yaitu Kabupaten Samosir, Kabupaten Toba Samosir, Kabupaten Humahas, kabupaten Simalungun, kabupaten Tapanuli Utara.

Sekarang sudah dapat kita lihat bahwasanya di sekitar Danau Toba sudah banyak berdiri homestay, restoran, pondok-pondok, tempat bermain, hal ini dilakukan guna mendukung wisata Danau Toba dan guna mempercantik Danau Toba supaya para pengujung dapat merasakan panorama indah Danau Toba. 

Begitu banyak festival, kegiatan atau perlombaan yang dilakukan guna mempercantik Danau Toba seperti festival 1000 tenda yang dimana kegiatan ini dilakukan tepatnya di Desa Meat, Kabupaten Toba Samosir. 

Festival 1.000 Tenda Kaldera ini sendiri digagas oleh Rumah Karya Indonesia (RKI), kemudian ada lagi kegiatan atau festival Tumba, Karnaval Sigale-gale, Karnaval Pesona Danau Toba, Samosir Music International, dan masih banyak lagi festival lainnya. 

Dengan banyaknya festival atau kegiatan yang dilakukan di sekitar Danau Toba ini, bertujuan untuk memperkenalkan Danau Toba kepada para pengunjung, atau para mancanegara. Melalui festival yang dilakukan, diharapkan Danau Toba semakin terkenal di belahan dunia, sehingga nantinya para turis semakin banyak berkunjung ke Danau Toba. Dengan banyaknya pengunjung yang datang ke Danau Toba, maka akan mendukung perekonomian masyarakat dan tentunya menambah pemasukan devisa negara.

Masyarakat sekitar Danau Toba harus ikut terlibat aktif dalam pembangunan Danau Toba menuju Geopark dan Wisata kelas dunia, tanpa adanya bantuan masyarakat, maka akan sulit Danau Toba menjadi geopark. 

Masyarakat harus menjaga kebersihan lingkungan, jangan membuang sampah sembarangan, terlabih jangan membuang sampah atau limbah ke Danau Toba, karena hal ini akan mencemari Danau Toba yang mengakibatkan pemandangan Danau Toba semakin buruk serta ikan-ikan yang terdapat di perairan Danau Toba akan mati. 

Selain itu, masyarakat harus menjaga hutan disekitar Danau Toba. Masyarakat jangan semena-mena menebang pohon atau membakar pohon, karena hal ini akan mengakibatkan hutan sekitar Danau Toba menjadi tandus dan keindahan Danau Toba bisa berkurang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun