warung makan bebek sinjay taman sari adalah warung makan langganan aku dan mila saat menikmati malam minggu atau malam liburan khususnya ketika kami tidak melakukan travelling, warungnya tidak terlalu besar, hanya berupa bangunan kayu sederhana dengan dinding kain spanduk yang bertuliskan nama warung dan beberapa menu hidangan yang tersedia, apalagi harganya ramah dikantong, untuk satu porsi makan plus minuman es teh dibandrol dengan harga Rp 23.000. dengan cita rasa yang ditawarkan menurutku harga segitu terbilang cukup murah.
warung makan bebek sinjay tidak terlalu jauh dari kantorku hanya perlu berkendara sekitar 8mnit. sesampainya di sana dan memarkirkan motor aku langsung masuk ke dalam warung dan mila sudah duduk manis menikmati minuman segarnya.
"sudah lama Mil"
"Nggak, palingan 10 menit"Â
"Bu, pesan kaya biasa ya" seru ku pada ibu penjual
"Iya mas"
selagi menunggu makanan datang kami mulai membahas masalah yang sedang terjadi saat ini menyangkut hal-hal yang mungkin mempengaruhi keluarga kami, kalau keluargaku sih selalu menyerahkan semuanya padaku, apa yang aku lakukan dan putuskan mereka anggap itulah yang terbaik, mungkin bisa dibilang orang tuaku tidak terlalu perduli dengan apa yang terjadi  padaku, sehingga apapun yang terjadi tidak dianggap masalah oleh mereka, kadang aku merasa iri pada orang lain yang orang tuanya begitu perhatian pada anaknya,setiap pulangsekolah ditanya tentang nilai ulangan, rangking berapa, mau sekolah di mana, mau kuliah di mana, dan sebagainya.
tetapi aku tahu, mereka bukannya tidak perhatian, namun lebih kepada mempercayakan semuanya padaku sendiri, mau sekolah di mana, kuliah di mana, mau jadi apa, mau bekerja apa. mereka bukannya tidak perhatian, hanya saja keadaan merekalah yang menyebabkan hal itu, orang tuaku hanya lulusan SD, dan berprofesi sebagai petani kecil sehingga untuk urusan masa depan mereka menyerahkan sepenuhnya padaku termasuk urusan pernikahan ini.
"Sur, alasan apa yang harus aku katakan pada papa mengenai perceraian kita, tidak mungkinkanaku mengatakan yang sebenarnya"
"aku juga bingung mil, kalau alasannya sembarangan bisa-bisa kita tidak diijinkan lagi bersama, apalagi selama kita temenan hingga pacaran papa tahu kalau kita tidak pernah bertengkar hebat"
"kalau ku bilang kamu terlalu sibuk bekerja hingga di rumah sehingga melupakan aku bagaimana sur"