Mohon tunggu...
Yosef M.P Biweng
Yosef M.P Biweng Mohon Tunggu... Guru - Guru pedalaman

Musafir sebagai guru di pedalaman Papua

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Latsar Panggil Balik

14 Agustus 2022   13:54 Diperbarui: 14 Agustus 2022   13:59 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri. Yosef biweng

Keesokan harinya, minggu 31 Juli 2022, pukul 11: 35 wit, kami melanjutkan perjalanan menuju tempat tugas kampung Wagi distrik Awyu. Cuaca adem-adem saja, air mulai pasang, kami lawan arus menuju muara kali Ayip. Mendung cuaca siang itu, seakan sangat mengerti perjalanan kami. ketika masuk kali Ayip, rekan guru yang bawa jonson, mulai stel mesin dengan kelajuannya. Kami melewati beberapa kampung, kampung Ambisu, Cuambe, Kawe, dan kampung Meusy. Kami tiba di kampung Comoro, dan terpaksa harus singgah karena diguyur hujan deras. Kami sempat basah kuyup. Kami singgah sekaligus buang air kecil, karena perjalanan yang sangat jauh dan cukup melelahkan.

Hujan pun berhenti dan kami pun melanjutkan perjalan lagi. Waktu telah menujukan pukul 16:15 wit. Teman guru yang membawa jonson sesekali memberi tahu tentang nama-nama tempat yang ada di sepanjang kali Ayip. Duduk sebentar, sesekali berdiri untuk melihat potongan kayu atau kotoran yang ada di muka. Sesekali berhenti untuk membersihkan baling-baling mesin jonson.

Sore itu, cuaca seakan mengerti. Cuaca sangat cerah menemani perjalanan kami hingga tiba dengan selamat di kampung Wagi distrik Awyu, pukul 18:15 wit. Tibalah di dermaga kampung Wagi, di situ kbetulan ada anak murid yang biasa melihat bapak/ibu guru kalau datang pasti dia datang dengan penuh antuas untuk membantu mengangkat barang-barang bapak/ibu guru. Sore itu juga, anak murid itu ada, dengan senang hati dia membantu mengangkat barang-barang kami ke rumah guru. Nama anak murid itu Lembah, itu nama panggilan hariannya.

Informasi Latsar

Baru seminggu di tempat tugas, kami mendapat informasi surat resmi bahwa akan ada apel bersama para CPNS. Pada Senin, 8 Agustus 2022, surat pembertahuan tentang Latsar yang berisi tentang akan dilaksanakan apel bersama pada 13 Agustus 2022, pukul 07:30 wit di lapangan Museum Agats.

Sore harinya, kami rekan guru CPNS ke kampung Baru tempat para pedangan mereka tinggal dan usaha di situ. Om botak adalah salah satu pengusaha yang rencana hari Selasa turun ke kota Agats. Kami pergi cek kepastian sama om botak tersebut, dan dia mengiyakan bahwa besok rencana mau berangkat ke Agats. Rencana berangkat jam 07:00 wit. Kami kembali ke kampung sebelah mengunakan ketinting.

Persiapan matang. Sore itu, pukul 17:30 wit, saya dengan rekan guru pak Orpan pergi ke kebun untuk memetik daun singkong dan mencabut beberapa pohon singkong yang tersisah untuk santap malam dan besok pagi. Setelah itu, kami berdua tanam bantang singkong malam itu juga, dengan harapan nanti kalau balik lagi ke tempat tugas sudah ada sayur.

Selasa, 09 Agustus 2022, pukul 06: 30 wit, kami rekan guru CPNS bergegas ke kampung baru untuk menumpang di perahu pedang namanya om botak. Namun, tidak jadi berangkat karena mesin jonson yang satu mengalami kendala, ditambah lagi pemilik perahu longboad itu mengalami kecelakaan sedikit di jari sehingga luka dan kepalanya juga sedikit mengalami benturan. Perjalanan hari ini tunda dan rencan besok pagi baru bisa jalan.

Rabu, 10 Agustus 2022, kami kembali pada pukul 07:15 wit, pemilik perahu om botak katakana bahwa hari ini tidak jadi berangkat, nanti hari minggu baru bisa berangkat. Terpaksa mau tidak mau harus cari hubungan lain. Kebetulan anak buah dari salah satu pedangan yang mengatakan kepada kami, bahwa bosnya mau turun ke Atjs, kalau Pak guru dong mau, bisa pergi ketemu saya puny abos baru bilang. Akhirnya kami pergi ketemu bos tersebut, tapi dia bilang hanya sampai di kampung Comoro saja, karena ada mau muat barang gentong minyak sekitar 10 buah. Jadi kalau pak guru dong mau, hanya bisa sampai di Comoro saja. Keputusan bulat, biar kami ikut numpang sampai di kampung Comoro saja. Menurutnya kalau hanya 2 orang saja, itu bisa ikut tapi kalau 4 orang tidak bisa, karena ada gentong minyak yang mau dimuat di sana.

Kami rekan guru putuskan biar ikut saja, nanti sampai di kampung Comoro baru cari hubungan lain untuk ke distrik Atjs. Akhirnya kami diberi tumpangan hingga sampai di kampung Comoro. Kami berangkat dari kampung Baru kira-kira pukul 08:20 wit. Kami tiba di kampung Comoro distrik Ayip pukul 09:15 wit. Perjalanan lumayan cepat, karena mengunakan dua mesin jonson. Kami waktu tiba di kampung Comoro, si pemilik perahu bertanya kepada kami, pak guru dong sudah dapat hubungan turun dari di sini ke Atjs kah? Kami bilang tidak ada. Entah apa yang mendorong hatinya, sehingga belaiu menawarkan jasa, biar nanti pak guru dong sampai di Atjs, saya punya gentong 10 buah ini biar saya titip di sini saja, pak guru dong bisa ada tempat untuk duduk. Dia masih menawarkan jasa untuk menelpon speadboad ojek dari Atjs ke Agats. Sungguh luar biasa niat baik dan ketulusan untuk membantu kami.

Kami berangkat dari Comoro dan tida di Atjs pukul 12:30 wit. Ibu Risma, Pak Fabi dan saya diminta untuk bersabar karena masih beli minyak, soalnya minyak di Atjs sudah habis. Sambil menunggu speadboad dan minyak diantar datang, Pak Orpan mengajak pak Fabi dan saya untuk sebentar singgah istirahat sekaligus makan isi perut dulu. Dalam kesempatan itu juga, saya berpikir, saya tidak ada ongkos ojek dari Atjs ke Agats, maka saya bergegas ke Puskesmas untuk bertemu dengan Pamatrik Ambo untuk pinjam uang. Akhinya saya bisa dibantu untuk menambah ongkos ojek.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun