Mohon tunggu...
Bisyri Ichwan
Bisyri Ichwan Mohon Tunggu... Dosen - Simple Man with Big Dream and Action

Santri Pesantren Darussalam Blokagung Banyuwangi dan Alumni Universitas Al-Azhar Mesir. Seorang yang kagum dengan Mesir karena banyak kisah dalam Al Qur'an yang terjadi di negeri ini. Seorang yang mencoba mengais ilmu pengetahuan di ramainya kehidupan. Seorang yang ingin aktif kuliah di Universitas terbuka Kompasiana. Awardee LPDP PK 144. Program Doktor UIN Malang. Ketua Umum MATAN Banyuwangi. Dosen IAIDA Banyuwangi. Dan PP. Minhajut Thullab, Muncar, Banyuwangi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Diprotes Usai Khutbah

31 Oktober 2020   11:35 Diperbarui: 31 Oktober 2020   11:42 323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Islam bisa dianggap sebagai agama kekerasan, agama yang tidak mengenal toleransi, agama yang menghalalkan darah orang lain. Tapi, Rosulullah melakukan hal yang sangat tepat, ketika badui menyelesaikan hajatnya di dalam masjid. Rosulullah lalu memanggilnya dengan penuh kasih sayang, beliau menjelaskan secara perlahan tentang hal yang sudah dilakukan oleh badui. Sampai akhirnya badui itu mengerti dan konon katanya hingga masuk Islam karena berkat lembut dan kasih sayang yang diberikan oleh Rosulullah Saw.

Saya juga bercerita tentang teladan yang dilakukan oleh Rosulullah ketika di Madinah. Pada saat itu setiap hari beliau selalu mendapati kotoran onta di depan rumahnya. Setiap hari terus seperti itu. Beliau tidak pernah marah, juga tidak pernah susah dengan kejadian ini. Dengan tangan mulianya, setiap harinya beliau membersihkan dan membuang kotoran onta itu sendiri.

Hingga suatu hari, beliau tidak melihat kotoran onta lagi di depan rumahnya. Rosulullah memanggil para sahabat tetangganya untuk menanyakan, siapa yang setiap hari menaruh kotoran onta di depan rumahnya? Para sahabat memberikan informasi yang menaruh kotoran itu adalah seorang Yahudi, nenek tua, dia sekarang sedang sakit, sehingga tidak menaruh kotoran di depan rumah Rosulullah.

Rosulullah bukan malah marah ketika diberi tahu informasinya oleh para sahabat. Beliau justru menanyakan di mana rumah nenek tua Yahudi itu. Rosulullah dengan membawa banyak hadiah datang untuk menjenguk nenek itu. Si nenek tidak tau yang datang adalah Rosulullah. Bahkan, belum ada tetangga yang mengunjungi nenek, Rosulullah adalah orang pertama yang mengunjunginya dikala dia sakit.

Sampai akhirnya ketika Rosulullah hendak berpamitan, nenek itu bertanya kepada beliau, "Siapa namamu anak muda?". Rosulullah lalu menjawab dengan "Muhammad bin Abdillah". Seketika nenek itu menangis. Bagaimana mungkin orang yang seumur hidupnya dia benci, dia membalas dengan cinta?! Bagaimana mungkin orang yang rumahnya setiap hari dia kasih kotoran onta, dia balas memberi banyak hadiah?! Bagaimana mungkin kebencian selama ini yang dia berikan, dia membalasnya dengan kasih sayang?!

Itulah beberapa cerita yang saya sampaikan pada saat khutbah jum'at kemarin. Seperti khutbah-khutbah sebelumnya, setiap selesai khutbah, sambil mengobrol santai, ada saja jama'ah yang bertanya, namun ada juga jama'ah yang protes terhadap apa yang sudah saya jelaskan. Hari jum'at kemarin saya hanya berkisah tentang kasih sayang Rosulullah yang tanpa batas.


Menanggapi jama'ah yang protes, yang menanyakan dalil untuk merayakan maulid karena cinta kepada Rosulullah, saya jadi teringat sebuah pesan dari Abuya Sayyid Muhammad bin Alwi Al-Maliki yang mengatakan bahwa, "Mengapa kalian memperingati maulid? Seakan-akan ia bertanya, kenapa kalian bahagia atas lahirnya Rosulullah?!".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun