Mohon tunggu...
SURJADI
SURJADI Mohon Tunggu... Konsultan - https://www.youtube.com/channel/UCzU4eyliNiUy1B5DxQknNWA

Indonesia, jalan2, hobi foto

Selanjutnya

Tutup

Beauty

Asal Usul Jam Tangan Rolex

28 Maret 2022   11:56 Diperbarui: 28 Maret 2022   12:29 1563
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rolex Submariner (sumber: Wikipedia)

Merk jam tangan Rolex...

Siapa yang tidak kenal merk jam tangan ekslusif buatan Swiss ini?  

Banyak merk jam tangan keluaran Swiss yang lebih prestisius, lebih mahal dan lebih jet-set, contohnya Richard Mille, jam tangan ekslusif yang dipakai pemain tenis top Rafael Nadal yang dibanderol $300-400 ribu, atau Patek Pilippe dengan harga $ 1 juta-an.  

Tapi, dengan pangsa pasar sekitar 25%, Rolex tetap saja rajanya jam tangan kelas atas dengan total laba lebih besar dari Ferrari.

Dengan merk mendunia, pangsa pasar yang luas, kualitas kelas atas dan laba keuntungan yang besar, banyak orang2 yang tentunya ingin mengambil bagian dari perusahaan ini melalui pasar saham.  

Sayangnya, Rolex tidak diperdagangkan di pasar saham, karena Rolex bukanlah perusahaan.

Rolex adalah sebuah yayasan!!

Sebelum kematiannya, pendiri Rolex, Hans Wilsdorf menghibahkan semua sahamnya ke Wilsdorf Foundation, sebuah yayasan privat yang tidak terbuka untuk publik.  Yayasan ini benar-benar tertutup yang di dalamnya terdapat hanya 8 pengurus.  Tiap tahunnya yayasan ini menghibahkan sebagian keuntungan dari penjualan jam tangan ke yayasan-yayasan sosial, terutama di bagian kesenian dan pendidikan.

Hans Wilsdorf (sumber: Wikipedia)
Hans Wilsdorf (sumber: Wikipedia)
Kembali ke jam tangan Rolex...

Sejak sekitar 1 dekade lalu, permintaan atas jam tangan Rolex benar-benar membludak.  Daftar tunggu pesanan semakin lama semakin panjang untuk mendapatkan Rolex dan banyak yang memanfaatkan celah ini dengan menciptakan "pasar ke dua" untuk jam tangan Rolex dengan harga lebih mahal.  

Ambil misalnya, Rolex Submariner, yang barang barunya dibanderol sekitar $8,000 tapi daftar pesannya panjang.  Model yang sama bisa langsung didapatkan di "pasar ke dua" dengan harga 2x lipat - $15,000.  

Kelangkaan ternyata menjadi salah satu strategi marketing jitu dari Rolex yang membuat image dari Rolex menjadi eksklusif dan lebih bergengsi. Memiliki Rolex bukan saja hanya soal uang tapi melebar ke siapa yang mereka kenal dan bagaimana mereka mendapatkan jam Rolex. 

Strategi kelangkaan ini bukan saja menjadi milik Rolex.  Tiket untuk menonton konser akbar dari artis terkenal misalnya, dimana tiket yang dijual dibatasi oleh kapasitas gedung konser, "pasar ke dua" juga menjadi tempat alternatif untuk mendapatkan tiket konser, tentunya dengan harga yang lebih mahal dari harga resmi.

Seperti yang Hans Wisldorf pernah ungkapkan "Hanya dibutuhkan strategi marketing untuk membuat business sukses".

Satu lagi mengenai keunikan Rolex...

Tidak seperti perusahaan-perusahaan global lainnya, nama Rolex sama sekali tidak punya arti khusus.  Nike misalnya diambil dari dewi Yunani, Amazon diambil dari nama hutan di Brazil, Twitter dari kicauan burung, Youtube dari dua kata "you" (kamu) dan "tube" (tv).  Menurut pengakuannya Wilsdorf sebetulnya hanya mencampur aduk bermacam-macam huruf sampai akhirnya beliau menemukan kombinasi huruf "ROLEX" yang menurutnya bagus dan enak didengar.

Simak juga:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Beauty Selengkapnya
Lihat Beauty Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun