Mohon tunggu...
Bisma Setiawan
Bisma Setiawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Berpikir positif, tidak peduli seberapa keras kehidupanmu

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Etika Jawa Kuna Hubungan Dialektis Jagat Gumelar, Jagat Gemulung, dengan Sadulur Papat Limo Pancer

6 April 2023   18:55 Diperbarui: 6 April 2023   19:01 356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. pribadi
Dok. pribadi

Meskipun istilah sedulur papat limo pancer berasal dari bahasa Jawa, ternyata konsep tersebut ada hampir di setiap wilayah nusantara dengan berbagai nama seperti khodam, pendamping, atau apapun yang berkaitan dengan keberadaan makhluk astral. Masyarakat Jawa mungkin sudah tidak asing lagi dengan istilah tersebut.

Sedulur papat limo pancer secara harfiah berarti empat bersaudara dan lima di tengah. Meski berlandaskan konsep Jawa, istilah itu mengacu pada manusia dalam wujudnya yang paling lengkap saat lahir.

Singkatnya, orang-orang dalam sejarah Jawa menggunakan ungkapan "sedulur papat limo pancer" untuk menjelaskan bahwa ketika manusia diciptakan, empat

Penganut Kejawen beranggapan bahwa istilah sedulur papat limo pancer merupakan warisan budaya dari karya Sunan Kalijaga pada abad ke-15 dan ke-16. Ungkapan ini konon pertama kali muncul pada bait 41--42 Kidung Suluk Kawedar, Kidung Sarira Ayu. Sedulur papat limo pancer, diduga terdiri dari empat dan lima unsur, yaitu Kakang Sawah, Adi plasenta, Getih, Puser, dan Pancer, diduga merupakan satu kesatuan yang saling mempengaruhi dalam diri manusia.

Kesimpulan

Sesajen bukan gugon tuhon ketika dibawa dalam prosesi ritual adat. Persembahan sebagai salah satu bentuk ibadah didasarkan pada penalaran yang logis dan masuk akal sesuai dengan gagasan tentang hakikat berpikir, akal sehat, dan pengalaman hidup masyarakat yang mendukungnya. Ia memiliki makna yang kompleks yang harus dicermati (dicari) sedalam-dalamnya ke arah pemikiran optimis dan kesadaran diri sebagai makhluk ilahi dan sosial. Persembahan adalah salah satu dari banyak cara doa diungkapkan. Di sini, kita melihat bahwa doa tidak harus selalu berbentuk kata-kata. Arah dapat dibaca secara metaforis sebagai bentuk materi atau atmosfer.

Sudarto. (2017). Kosmologi Jawa Kuna. In A. Mulyana (Ed), Etika dan Estetika dalam budaya Jawa (pp. 7-24). Penerbit Buku Kompas

Soedarsono. (2015). Sadulur Papat Liman Pancer. In Ensiklopedia Jawa; Batas Batik (pp. 242-243). Yayasan Cipat Loka Caraka.

Koentjaraningrat. (1985). Kebudayaan Jawa. Jakarta; Balai Pustaka

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun