Dipecat usai memberikan trofi Europa League bagi Tottenham Hotspur, takdir Postecoglou ternyata masih berjodoh dengan liga Inggris. Manajer asal Australia ini ditunjuk menjadi nakhoda baru Nottingham Forest menggantikan Nuno Espirito. Peristiwa ini cukup menarik, pasalnya Espirito merupakan pelatih yang membawa Forest kembali ke kancah Eropa setelah tiga dasawarsa absen.
Perlu diketahui bahwa penampilan terakhir Forest di kompetisi Eropa adalah saat mereka takluk dari Bayern Munchen pada perempat final Piala UEFA tahun 1996. Sebelumnya, klub asal utara kota London ini punya catatan spesial dengan menjadi pemenang Piala Champions tahun 1979 dan 1980.
Ambisi besar pemilik Forest, Evangelos Marinakis, untuk segera meraih trofi menjadi alasan kuat penunjukan Postecoglou. Pengusaha asal Yunani ini percaya kalau mantan pelatih Spurs ini punya catatan bagus saat menangani sejumlah tim sebelumnya dan tahu cara memenangkan trofi. Dan Marinakis berharap kehadiran Postecoglou menjadi sebuah fast track menuju trofi setelah musim lalu mereka tersandung di semifinal Piala FA dan hanya menempati urutan ketujuh klasemen Liga Inggris.
Sementara bagi Postecoglou sendiri, pemilihan dirinya sebagai nakhoda baru The Reds menjadi sebuah tantangan yang tak mudah untuk dijawab. Perbedaan filosofi sepak bola, kedalaman skuad dan ekspektasi tinggi dari pemilik klub menjadi beban berat yang mesti dituntaskannya.
Namun, Postecoglou bukanlah pelatih kemarin sore. Pengalamannya selama dua musim menangani The Lilywhite dengan catatan plus minusnya menjadikan dirinya punya referensi yang cukup sebagai modal menangani Forest. Selain itu, pelatih berusia 60 tahun ini juga punya motivasi kuat untuk menciptakan sejarah baru bagi dirinya sendiri untuk bisa meraih trofi di musim pertamanya bersama Forest. Bukan di tahun kedua seperti yang selama ini dilakoninya.
Sanggupkah Postecoglou menjawab tantangan ini ?
Ada beberapa catatan menarik terkait pemilihan Postecoglou sebagai manajer baru Nottingham Forest ini dan tuntutan tinggi mendapatkan trofi.
1. Tuntutan adaptasi taktik Angeball versi Postecoglou ke dalam gaya defensif Forest
Sebagai manajer, Postecoglou merupakan penganut taktik menyerang yang dikenal dengan sebutan Angeball. Dalam hal ini tim biasa bermain agresif dengan mengandalkan serangan cepat dan menerapkan garis pertahanan tinggi. Postecoglou percaya dengan permainan menyerang akan menghasilkan persentase kemenangan yang lebih besar.
Di sisi lain Nottingham Forest justru terbiasa dengan gaya bermain defensif. Para pemain terbiasa menunggu dan mengandalkan serangan balik seperti yang selama ini diterapkan Nuno Espirito. Ya, tim ini dibentuk untuk bermain bertahan dan mengandalkan counter attack.