Mohon tunggu...
el lazuardi
el lazuardi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Menulis buku SULUH DAMAR

Tulisan lain ada di www.jurnaljasmin.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Catatan Menarik Kemenangan Chelsea Atas AC Milan

6 Oktober 2022   17:18 Diperbarui: 6 Oktober 2022   17:48 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para pemain Chelsea merayakan kemenangan atas AC Milan. Foto: Darren Walsh/Getty Images/detik.com

Setelah menjalani dua laga yang kurang memuaskan, akhirnya Chelsea meraih tiga poin pertama mereka di ajang Liga Champions 2022/2023. Dalam pertandingan kandang pada Rabu, 5 Oktober 2022 waktu setempat, tim berjuluk The Blues ini sukses menundukkan AC Milan dengan skor meyakinkan 3-0. Wesley Fofana, Pierre Emerick Aubameyang, dan Reece James tampil sebagai pencetak gol.

Pertandingan berjalan cukup berimbang . Chelsea hanya kalah tipis dalam penguasaan bola, namun bermain lebih efektif. Aubameyang dan kawan-kawan menerapkan taktik pressing tinggi dan mampu memanfaatkan celah yang ada pada Milan.

Statistik mencatat Chelsea memiliki sepuluh peluang dimana enam diantaranya tepat sasaran. Sementara Milan hanya membuat satu peluang tepat sasaran dari empat peluang yang didapatkan.

Ada beberapa catatan menarik bagi Chelsea dalam kemenangan mereka kali ini.

1. Menjadi modal bagi Graham Potter dalam meraih simpati.

Sebagai seorang manajer tim, maka mendapatkan simpati dari para fans mutlak diperlukan. Kalau tidak, teriakan "out" akan terus bergema yang  bisa berujung pemecatan bagi sang manajer.

Bagi seorang Graham Potter, tak mudah mendapatkan simpati dari para pendukung Chelsea diawal masa tugasnya ini. Bagaimanapun juga nama Thomas Tuchel masih melekat di hati pars fans. Buktinya dalam laga perdana Chelsea bersama Potter melawan RB Leipzig bulan lalu, sejumlah penonton membawa poster bertuliskan nama Tuchel yang mengisyaratkan bahwa mereka belum sepenuhnya move on dari mantan manajer tim kesayangan mereka itu.

Selain itu kredibilitas Potter masih dipertanyakan, Potter belum teruji dalam menukangi tim besar. Meski punya catatan bagus bersama Brighton & Have Albion sebelumnya, tapi itu belumlah cukup. Masih banyak ujian yang harus dilalui untuk membuktikan kemampuannya.

Karena itu kemenangan perdana ini menjadi amat penting untuk memperbesar rasa percaya diri Potter. Apalagi musuh yang ditaklukan AC Milan, juara Italia yang juga salah satu klub legenda di Piala Champions, maka posisi Potter di mata fans jadi lebih kuat. 

Satu catatan penting buat Potter kali ini bahwa dirinya punya fleksibilitas dalam menentukan formasi tim. Dalam partai kali ini Potter memasang formasi 3-4-2-1 dengan memasang Aubameyang sebagai ujung tombak. Formasi ini berbeda dengan yang dimainkannya pada laga-laga sebelumnya.

2. Aubameyang kembali mendapatkan sentuhannya.

Aubameyang melakukan gerakan salto usai mencetak gol kedua Chelsea di menit 56. Striker anyar Chelsea itu tampak sumringah. Ini gol pertama Auba di ajang Liga Champions musim ini. Ya, Auba menemukan kembali sentuhannya setelah dalam dua laga sebelumnya tak memberi kontribusi.

Torehan satu gol ini amat berarti. Ya, lewat gol ini, Auba membuktikan dirinya pantas menjadi pilihan utama. Satu yang perlu dicatat bahwa peran Auba lebih difokuskan berada di posisi penyerang tengah.

3. Pembuktian kemampuan Reece James.

Reece James terpilih sebagai Man of The Match laga ini. Artinya pemain berusia 22 tahun itu menjadi pemain dengan penampilan terbaik.

Ya, memainkan peran sebagai bek sayap, James bermain sempurna, baik dalam bertahan maupun dalam transisi penyerangan.

Sebagai bek, James sukses meredam pergerakan Rafael Leao. Namun nilai plus bagi James adalah sumbangan satu assist untuk gol Aubameyang menit di 56 dan satu gol yang dicetaknya lewat tendangan voli dari sisi kiri gawang Milan lima menit kemudian. Performa gemilang James ini makin menguatkan posisinya sebagai salah bek kanan terbaik Inggris saat ini.

4. Momen kebangkitan kiper Kepa Arrazabalaga.

Dua musim belakangan merupakan masa-masa panceklik bagi Kepa Arrizabalaga. Dirinya hanya menjadi bayang-bayang dari Edouard Mendy sebagai kiper utama Chelsea. Penampilan yang tak konsisten di musim 2019/2020 membuat dirinya kehilangan tempat utama.

Namun cedera Mendy beberapa waktu lalu telah membuka jalan baginya untuk mendapatkan lagi posisinya. Dalam tiga kali penampilan, Kepa sukses menjalankan tugasnya. Termasuk kesuksesan membuat clean sheet dalam partai melawan Milan ini.

Dalam laga ini Kepa membuat sebuah penyelamatan penting ketika menggagalkan peluang Charles De Keteleare di akhir babak pertama. Potter sendiri sudah memberi sinyal untuk terus memainkan Kepa.

Kemenangan kali ini membuka kembali peluang Chelsea lolos ke fase knock out. Chelsea kini naik ke posisi dua dengan poin empat. Selisih satu poin dengan  Salzburg di posisi teratas.

(EL)

Yogyakarta,06102022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun