Mohon tunggu...
el lazuardi
el lazuardi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Menulis buku SULUH DAMAR

Tulisan lain ada di www.jurnaljasmin.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Ramadhan, Pandemi, dan Kesederhanaan

14 April 2021   21:02 Diperbarui: 14 April 2021   21:12 610
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Jack Sharp/unsplash.com

Pandemi Covid-19 sejak setahun ini telah mengubah segalanya. Baik kebiasaan maupun gaya hidup kita. Termasuk cara kita menjalani ibadah Ramadhan.

Biasanya bulan Ramadhan identik dengan acara kumpul-kumpul. Mulai dari buka bersama baik bersama keluarga di rumah, dengan tetangga maupun kolega dan komunitas. Sampai dengan ibadah tarawih bersama di masjid. Dan ada juga yang ditambahi dengan sahur bersama.

Semua kegiatan-kegiatan itu seolah menjadi sesuatu yang wajib. Tak lengkap rasanya bila tak ada acara-acara seperti itu. Meski sebenarnya bukan sebuah keharusan.

Tapi pandemi telah mengubah segalanya. Pembatasan kegiatan masyarakat dan anjuran untuk di rumah saja membuat kita tak bisa lagi kumpul-kumpul. Ramadhan pun terasa sepi dan sunyi.

Kita diharuskan menjalani Ramadhan secara sederhana saja. Meskipun banyak yang merasa kecewa, tapi demi kebaikan bersama kita harus mematuhinya.

Tapi kita tak perlu menyalahkan pandemi apalagi menyalahkan pemerintah yang membuat aturan itu. Bukankah itu demi kebaikan kita juga.

Pembatasan-pembatasan itu tidaklah mengganggu esensi dari ibadah Ramadhan. Karena acara seperti buka bersama itu sifatnya hanya seremonial belaka. Justru dari situasi seperti ini kita bisa salah satu hikmah Ramadhan. Yakni agar kita hidup sederhana dan sanggup menahan diri dari sesuatu yang berlebih-lebihan.

Tahun ini pemerintah sudah membuat kelonggaran. Kita sudah boleh berkegiatan lagi, boleh kumpul-kumpul lagi meski dengan jumlah terbatas dan tetap menerapkan protokol kesehatan.

Walaupun demikian kita jangan terlalu larut dalam euforia. Kita jangan melupakan pelajaran yang kita dapat dari Ramadhan tahun lalu. Untuk hidup dalam kesederhanaan dan menahan diri dari unsur berlebih-lebihan. Karena sejatinya tujuan Ramadhan itu adalah mengajarkan kita untuk hidup sederhana dan sanggup menahan diri untuk tidak terlalu memperturutkan semua keinginan di hati.

Yogyakarta,14032021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun