Mohon tunggu...
biiop2000z-mikrobagoogle
biiop2000z-mikrobagoogle Mohon Tunggu... -

sukses 1% bakat , 99% kerja keras

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Teknologi Biop2000Z untuk Swasembada Pangan

11 Juni 2015   13:42 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:06 1388
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

INOVASI TEKNOLOGI BIOP2000Z UNTUK SWASEMBADA PANGAN MENJAMIN PRODUKSI PANGAN YANG BERKERAKYATAN DAN BERKELANJUTAN UNTUK KEMAKMURAN RAKYAT INDONESIA

RINGKASAN
Membangun produktivitas pertanian adalah cara yang paling efektif untuk memberantas kemiskinan. Pertumbuhan PDB yang berasal dari sector pertanian terbukti ”empat kali lipat lebih efektif” lebih berarti dibanding dengan sektor lain dalam mengurangi kemiskinan di negara berkembang. Memberikan teknologi kepada petani merupakan inti upaya meningkatkan produktivitas tanaman pangan utama di daerah-daerah tertinggal, dan menjadi solusi bagi upaya peningkatan kesejahteraan petani tradisional, pengentasan kemiskinan dan penyerapan lapangan kerja. Mengitegrasikan unsur penemuan dan inovasi teknologi ”Bioperforasi”, menciptakan benih-benih unggul dan hibrida tanaman pangan melalui ”hibrid seed centre”, alih teknologi melalui pendampingan dan kawalan teknologi agar sosialisasi dan aplikasi teknologi dapat masuk ke dalam pola bertani dan budaya setempat, mengorganisasikan petani dalam kelompok tani kemiteraan dan memberikan modal stimulan untuk penerapan teknologi dalam usaha tani terbukti mampu meningkatan produktivitas budidaya tanaman pangan di tingkat petani sampai 300 % yang dampak positif pada peningkatan pendapatan dan perbaikan perekonomian petani dipedesaan.

Atas keberhasilan peningkatan produktivitas dan manfaat yang telah dirasakan luas petani dengan meningkatnya pendapatan, penyerapan tenaga kerja langsung dan perbaikan mutu lingkungan pertanian dampak dari penerapan teknologi Bioperforasi, Negara memberikan anugerah adipura ”Kalyanakretya” sebagai hasil karya yang terunggul, teruji dan diterapkan dalam bidang pertanian dan agroindustri; Museum Record Indonesia (MURI) memberi anugerah dalam menciptakan tanaman kedelai local dengan produktivitas tertinggi 1.000 %; Word Intelectual Property Organization(WIPO) memberikan penghargaan International Paten Produktif, dan bahkan komisi V DPR-RI memberikan rekomendasi sebagai teknologi unggulan untuk swasembada

MEMBANGUN PRODUKTIVITAS PERTANIAN PANGAN YANG BERKERAKYATAN, KONSISTEN DAN BERKELANJUTAN UNTUK ERA KEBANGKITAN EKONOMI INDONESIA Oleh: Ali Zum Mashar

A. LATAR BELAKANG
Laporan Word Development Report (WDR) yang disampaikan oleh Word Bank di Washington DC, sabtu 20 Oktober 2007 baru-baru ini menggaris bawahi bahwa membangun produktivitas pertanian adalah cara yang paling efektif untuk memberantas kemiskinan di negara berkembang. Bila dibanding dengan sektor lain, pertumbuhan PDB yang berasal dari sektor pertanian terbukti ”empat kali lipat lebih efektif” dalam mengurangi kemiskinan. Joachim Von Amsberg (perwakilan Word Bank di Indonesia) mencermati kondisi yang sama di Indonesia, bahwa secara historis pertumbuhan sector pertanian di Indonesia adalah yang paling efektif memberantas kemiskinan di Indonesia (Kompas, 22 Oktober2007).
Perlu disadari bersama bahwa membangun pertanian Indonesia sebagai pertumbuhan ekonomi riil yang produktif saat ini dan ke depan dipandang vital dan strategis.

Hal ini sangat relevan bila kita mencermati tingginya angka kemiskinan di Indonesia, lebih dari 80persennya ada dipedesaan yang mereka bergantung hidup dari sector pertanian. Laporan WDR juga menyebutkan bahwa sector pertanian telah mempekerjakan lebih dari separuh tenaga kerja yang ada di negara berkembang, sektor ini di Indonesia menjadi tumpuan harapan yang penyerap 46% tenaga kerja yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Hasil kajian WDR merekomendasikan bahwa mempertinggi produktivitas pertanian tanaman pangan utama di daerah-daerah tertinggal menjadi solusi bagi upaya peningkatan kehidupan petani tradisional dan pengentasan kemiskinan. Masih ada peluang dan sekaligus tantangan yang besar dalam membangun pertanian di Indonesia melalui peningkatan produktivitas pertanian yang mensejahterakan rakyat. Peluang dan tantangan tersebut adalah produktivitas tanaman pangan dan perkebunan yang masih rendah, Di sisi lain potensi lahan di Indonesia yang tersedia untuk pertanian masih besar seperti lahan tidur/terlantar (alang-alang) seluas 1,08 juta ha, Lahan pasang surut potensial seluas 9,5 juta ha dan lahan kering/tidur marginal 11 juta ha. Di Indonesia terdapat 45,79 juta ha tanah PMK (Ultisol), 14,11 juta Ha tanah Oxisol dan 27,06 juta ha Gambut (histosol) yang bisa diupayakan untuk pertanian. Sumber daya iklim seperti cahaya matahari,iklim dan udara tropis yang mengandung gas-gas pendukung kesuburan tanah dan tanaman apabila dapat dikelola dan dimanfaatkan dengan baik adalah suatu anugerah tersendiri. Kesemuanya itu akan dapat berubah menjadi kekuatan penggerak ekonomi yang maha dahsyat bila dapat dikelola dan dimanfaatkan secara sinergi dengan penguasaan teknologi sebagai penggerak produktivitas.

B. SOLUSI : MEMBANGUN PRODUKTIVITAS BERBASIS TEKNOLOGI
Atas laporan Word Bank di atas, penulis memberikan pandangan yang senada sinergistik dengan menyajikan bukti karya nyata dan solusi lapangan dari pengalamannya dalam membangun produktivitas pertanian bagi masyarakat petani miskin dan tradisional di daerah tertinggal dan daerah dengan sumber daya pertanian yang marginal. Penulis menyimpulkan bahwa dengan memberikan teknologi produktivitas yang mudah dipahami ke dalam pola usaha tani / budidaya petani tradisional terbukti ampuh memberikan dampak nyata dalam memperbaiki kehidupan dan kesejahteraan petani masyarakat pedesaan tersebut.
Faktor kunci keberhasilan yang penulis terapkan dalam pemberdayaan petani tradisional di berbagai daerah tertinggal dan petani lahan marginal adalah:

1. membangun pertanian dengan memberikan teknologi terunggul yang berbasis plasma nutfah dan kultur asli Indonesia.
Dalam hal ini penulis memberikan penemuan (hasil invensi dan inovasi) untuk bisa diakses oleh petani yaitu:
a. memberikan teknologi Bioperforasi / Bio P2000Z yang dipercaya petani (hasil paten Internasional: PCT/ID01/00003; paten Nasional: ID 0 000 438 S dan ID 0016722,P20000367, P20000368, S2000073) dalam bentuk produk dan metode yang memiliki keunggulan: berdaya hasil nyata, terbuktikan dan teruji dalam meningkatkan produktivitas panen petani, mudah dan sederhana diterapkan serta konsisten berkelanjutan dan ramah lingkungan dalam meningkatkan produktivitas;
b. memberikan solusi varietas/galur baru sebagai komoditi unggul kompetitif dan spesifik lokasi yang merupakan hasil rakitan genetis benih-benih unggul baru, seperti : 21galur kedelai unggul produktivitas lebih dari 3 ton/ha dan jagung penemuan baru.
c. membantu peningkatan produksi mitra petani padi,penulis memproduksi sendiri benih padi hibrida F1 hasil rekomendasi prof. Juan long ping (the father of hibridrice) dengan membangun ”Hibrida Seed Centre” dilahan inti hamparan 60 ha dan lahan petani-petani mitra penangkar binaan di sekitarnya di daerah kabupaten Serang-Banten;

2. memberikan pelayanan alih teknologi dengan cara”pendampingan petani” dan pengawalan teknologi minimal satu kali musim tanam sebagai bentuk sosialisasi dan pembelajaran dalam prektek dan penerapan ”learn bydoing”,

3. mengorganisasikan petani dalam menejemen ”kelompok tani” cluster-cluster hamparan, membuat jaringan kemitraan-kemitraan dalam penguatan budidaya dan pemasaran dengan berbagai stake holder disektor pertanian,

4. mencari dan memberikan modal kerja stimulan dariberbagai sumber untuk perbaikan mutu budidaya petani sebagai bentuk pinjaman lunak yang harus dikembalikanbaik dalam bentuk bagi hasil, simpan pijam, pengembalian biaya pokok sarana produksi dan lain-lain sesuai kesepakatan bersama yang dikemas dalam revolving dan saving kelompok.
Penguasaan teknologi Bioperforasi (BioP2000Z) oleh petani merupakan kunci atau ”Driver” peningkatan produktivitas yang berdampak nyata secara multi player, yaitu:
a) menciptakan efisiensi untuk berproduksi persatuan yang di hasilkan dari panen;
b) mengurangi ketergantungan terhadap input pupuk kimia pabrikan yang sering langka di lapangan;
c) meningkatkan pendapatan petani melalui peningkatan produktivitas;
d) menghidupkan asset sumber daya lahan yang marginal menjadi produktif sehingga membangkitkan gairah dan motivasi bagi petani setempat untuk bertani dan berproduksi secara maksimal berkelanjutan.

C. HISTORIS TEKNOLOGI PRODUKTIVITAS YANG BERNILAI”PATEN”
Teknologi bioperforasi ini berawal dari penemuan beberapa strain mikroba unggul dari ”laguna hitam gambut masam” di pedalaman lahan Gambut sewaktu penulis bertugas membina transmigran PLG Kapuas dan penemuan mikroba dari lahan pasir kuarsa di eks penambangan emas Palangkaraya-Kalteng yang memiliki sifat keunikan adaptasi dan sinergi dengan tanaman di atasnya.
Kemudian melalui teknik rekayasa mutagenesis sederhana dan klonning menghasilkan mikroba masanger yang menstimulir konsursium mikroba unggul berguna lain, setelah melalui penelitian dan kajian secara seksama didapatkan kombinasi kultur mikroba yang kombinasinya mampu menghasilkan zat-zat bio aktif danBio agent yang mampu melakukan aktivitas ”bio perforasi” pada tanaman dan pembenah kesuburan tanah secara berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Setelah melalui serangkaian uji lapangan dan laboratorium hasil penemuan ini penulis patenkan di Indonesia dan di organisasi paten dunia (International Beureu Patent). Konsorsium mikroba di atas setelah diramu dalam bentuk suatu produk kultur cair dan diberikan kepada petani untuk ditebarkan di lahannya untukmemperbaiki kesuburan, ternyata cara ini lebih mudah diterapkan oleh petani dan lebih murah dibanding dengan teknik lain dalam memperbaiki kesuburan tanah dan tanamannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun