Selain menjadi tempat bersantai, Waterfront Sarawak juga menjadi lokasi favorit bagi masyarakat untuk berkumpul bersama keluarga dan teman. Banyak orang yang menikmati berjalan-jalan di sepanjang jalur pejalan kaki, mengabadikan momen dengan berfoto, serta mencicipi aneka kuliner khas Sarawak yang dijual di sekitar kawasan tersebut. Â
Di sepanjang sungai, tersedia bangku-bangku untuk bersantai menikmati udara segar. Pada malam hari, suasana semakin hidup dengan pencahayaan yang memukau serta pertunjukan seni jalanan yang menarik. Berbagai hidangan khas, seperti Laksa Sarawak, Mee Kolok, dan kek lapis, tersedia di kios-kios makanan, menawarkan pengalaman kuliner yang istimewa. Â
Selain itu, pengunjung dapat menikmati layanan perahu tambang yang mengantar mereka menyusuri Sungai Sarawak. Dengan harga yang terjangkau, perjalanan ini memberikan perspektif berbeda tentang keindahan kota Kuching. Â
Bagi Pak Sumeh dan banyak pengunjung lainnya, Waterfront Sarawak bukan hanya sekadar tempat wisata, tetapi juga tempat untuk melepas penat, menghabiskan waktu bersama orang-orang terdekat, serta menikmati suasana khas kota Kuching yang menenangkan.
Selama perjalanan memakai bus
Pak Sumeh Wijaya melakukan perjalanan ke Sarawak dengan menggunakan bus, mengeluarkan biaya sebesar Rp. 1.000.000 untuk perjalanan pulang-pergi. Biaya ini mencakup berbagai pengeluaran yang berhubungan dengan transportasi utama dalam perjalanan antarnegara. Menggunakan bus sebagai sarana transportasi menjadi pilihan bagi banyak wisatawan karena faktor kenyamanan, efisiensi biaya, serta kesempatan menikmati pemandangan sepanjang perjalanan. Â
Jumlah Rp. 1.000.000 yang dikeluarkan oleh Pak Sumeh sudah termasuk harga tiket bus pulang-pergi. Tarif tiket dapat bervariasi tergantung pada jenis layanan bus yang dipilih, fasilitas yang disediakan, serta tingkat kenyamanan yang diinginkan. Biasanya, operator bus menawarkan berbagai kelas layanan, mulai dari kelas ekonomi hingga eksekutif, yang memiliki perbedaan dalam hal kapasitas kursi, ruang kaki yang lebih luas, serta fasilitas tambahan seperti AC, WiFi, kursi yang bisa direbahkan, dan hiburan selama perjalanan. Â
Selain harga tiket utama, biaya perjalanan juga mencakup biaya terminal, yang merupakan biaya yang dikenakan untuk penggunaan fasilitas terminal bus di titik keberangkatan maupun kedatangan. Terminal bus umumnya menyediakan berbagai fasilitas, seperti ruang tunggu, loket tiket, toilet, dan tempat makan, yang menunjang kenyamanan penumpang. Beberapa terminal mungkin juga memiliki biaya tambahan bagi mereka yang menggunakan fasilitas eksklusif, seperti ruang tunggu VIP atau layanan porter untuk membantu membawa bagasi. Â
Selain biaya utama, ada juga kemungkinan biaya tambahan yang dapat timbul selama perjalanan. Jika Pak Sumeh membawa bagasi dalam jumlah yang melebihi batas yang ditentukan oleh operator bus, ia mungkin dikenakan biaya tambahan. Biaya ini biasanya dihitung berdasarkan berat atau ukuran bagasi yang dibawa oleh penumpang. Â
Di samping itu, pengeluaran untuk makanan dan minuman selama perjalanan juga perlu dipertimbangkan. Meskipun beberapa layanan bus menyediakan makanan ringan atau minuman gratis, ada juga bus yang tidak menyediakan fasilitas tersebut, sehingga penumpang harus membeli makanan sendiri di rest area atau terminal pemberhentian. Dalam perjalanan jarak jauh, bus biasanya berhenti di beberapa titik tertentu agar penumpang dapat beristirahat, makan, atau menggunakan fasilitas umum sebelum melanjutkan perjalanan. Â
Kenyamanan selama perjalanan juga dapat memengaruhi biaya yang dikeluarkan. Jika Pak Sumeh memilih bus dengan layanan premium yang memiliki fasilitas tambahan, seperti kursi dengan fitur pijat, ruang kaki yang lebih luas, atau layanan pribadi lainnya, biaya yang harus dibayar akan lebih tinggi dibandingkan dengan kelas ekonomi standar. Beberapa operator bus juga menawarkan layanan antar-jemput langsung ke lokasi tujuan, yang tentunya akan menambah biaya perjalanan. Â