Emily mengangguk pelan.
"Baiklah, setelah berada di stasiun angkasa 4, kalian kemudian akan ditidurkan". "Setelah itu kalian akan dimasukkan pada sebuah pesawat kecil dan kemudian akan ditembakkan mengikuti jalur Gutwei,hingga sampai pada tempat persinggahan utama", Kila memaparkan lebih lanjut rencana perjalanan. "Disini tempatnya", ujarnya sambil menunjuk satu titik pada layar monitor.
"Hal ini disebabkan karena kita memakai jalur teraman dari rute yang ada". "Patut diketahui bahwa pada setiap lintasan lainnya, didapati lalu lalang benda-benda langit dalam prosentase yang cukup tinggi". "Yang mana, tidak memenuhi standar syarat keselamatan dari jenis angkutan yang digunakan", Kila menjawab pertanyaan Lesti.
"Ou..., jenis angkutan apa yang akan kita gunakan ?", tanya Lesti lebih lanjut.
"Sebuah pesawat lontar", sahut Bara. "Dari stasiun angkasa, kita akan dilontarkan atau ditembakkan dengan bantuan mesin pendorong ke sebuah pos penerima kecil". "Dan kemudian dari sana kita dilontarkan lagi ke sebuah pos penerima kecil lainnya, dan seterusnya, dan seterusnya". "Dapatlah kau ibaratkan sebagai  permainan bola baseball, dan kita ... sebagai bolanya".Â
"Mengapa tidak menggunakan pesawat jenis lainnya ?", tanya Emily penasaran.
"Pada saat ini kita tidak mempunyai satu buah pun pesawat dalam kategori penjelajah". "Pesawat terakhir yang kita miliki, telah berangkat dua tahun yang lalu, sedangkan pesawat berikutnya masih dalam proses pembuatan, namun menemui beberapa kendala seperti masalah pembiayaan dan bahan baku", jawab Bara menjelaskan.
Bersambung ...
Peeeace 4 all