Mohon tunggu...
bimo aditya
bimo aditya Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin: "Cinta Tak Harus Memiliki"

24 Februari 2018   20:50 Diperbarui: 24 Februari 2018   21:15 23367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siapa yang sudah membaca buku karya Tere Liye? Pasti saat anda membaca, komentar kagum akan selalu terlontar dari mulut. Bahasa yang selalu ia terapkan di dalam novel sangat sederhana sehingga membuat kita, sang pembaca, akan cepat memahaminya. Jika anda berpikir bahwa Tere Liye adalah seorang penulis yang terkenal, tanggapan anda salah. Bila kita mencari biodata tentang dirinya hanya sedikit yang bisa kita temukan, ia bukan seperti orang terkenal lainnya. Selama ini sosok Tere Liye cukup misterius. Kisah hidupnya tidak terlalu banyak diekspos. 

Hal tersebut sepertinya memang sengaja dilakukan untuk menjaga kehidupan pribadinya. Ia tidak gemar tampil di layar kaca dan melakukan upaya eksistensi dengan membuat sensasi yang kerap dilakukan oleh para publik figur lainnya. Sosoknya yang sederhana memukau banyak orang. Masa lalu Tere Liye tidak banyak diketahui. 

Namun dari banyak sumber informasi yang ada di internet, penulis adalah anak seorang petani yang lahir dan tumbuh dewasa di pedalaman Sumatera. Ia lahir pada tanggal 21 mei 1979. Fakta yang tidak banyak orang tahu adalah bahwa nama Tere Liye bukanlah nama asli dari penulis ini, itu hanya nama pena yang selalu ia taruh di setiap novel yang dibuat olehnya. Nama aslinya adalah darwis.

Hingga saat ini Tere Liye telah menghasilkan 21 novel karya yang keseluruhan novelnya mendapat sambutan hangat dari masyarakat. bahkan beberapa novel telah diangkat ke layar lebar dan menarik minat masyarakat Indonesia untuk menontonnya. 

Adapun buku yang sudah Tere Liye buat adalah sebagai berikut: Moga Bunda Disayang Allah (2005), The Gogons Series: James & Incridible Incodents, Rembulan Tenggelam di Wajahmu, Cintaku Antara Jakarta dan Kualal Lumpur (2006), Sang Penandai (2007), Senja Bersama Rosie, Bidadari-Bidadari Surga (2008), Burlian (2009), Pukat, Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin (2010), Eliana, Serial Anak-Anak Mamak, Ayahku (Bukan) Pembohong (2011), Bumi (2014) dan masih banyak yang lainnya.

Buku yang berjudul Daun Yang Jatuh Tidak Pernah Membenci Angin adalah satu dari banyaknya karya yang Tere Liye buat dan memiliki banyak makna yang bisa kita ambil. Percintaan adalah salah satu unsur yang bisa kita temukan di buku ini. Kedua tokoh yang saling mencintai tapi tak bisa mengungkapkan lalu memutuskan untuk memendam perasaannya menjadi topik utama di dalam novel ini. Lika-liku kehidupan yang menyakitkan pun Tere Liye sajikan didalam novel ini.

Tema yang Tere Liye buat di novel ini adalah "ikhlas dalam menerima takdir tuhan." seperti di dalam kutipan ini:

"Bahwa hidup harus menerima... penerimaan yang indah. Bahwa hidup harus mengerti...pengertian yang benar. Bahwa hidup harus memahami...pemahaman yang tulus. Tak peduli lewat apa penerimaan, pengertian, dan pemahaman itu datang. Tak masalah meski lewat kejadian yang sedih dan menyakitkan." (hal.196)

Dari kutipan di atas bisa kita katakan bahwa semua yang sudah terjadi sebenarnya adalah sesuatu yang seharusnya kita syukuri. Perlu kita ketahui bahwa tidak ada sesuatu yang harus kita sesali, kelak suatu saat hal yang anda anggap tidak berguna ataupun sesali akan menjadi sesuatu yang akan membawa kita menuju kebahagiaan yang kita inginkan. Selain itu, Tere Liye pun membumbui novel ini dengan banyaknya lika-liku kehidupan remaja dalam hal percintaan.

Selain itu, di dalam novel ini Tere Liye juga mengambil tema yang sering remaja Indonesia rasakan, yaitu "cinta tak harus memiliki", seperti yang ada dikutipan ini:

"Cinta tak harus memiliki. Tak ada yang sempurna dalam kehidupan ini."(hal. 256)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun