Untuk memahami daya beli siswa, kami melakukan wawancara singkat dengan salah seorang siswa mengenai uang saku harian mereka. Hasilnya cukup mengejutkan - rata-rata siswa mendapat uang saku 30-50 Bath per hari, atau setara Rp 15.000-25.000.
Jumlah ini menunjukkan bahwa orang tua siswa Kuwa School cukup memperhatikan kebutuhan anak-anak mereka di sekolah. Dengan uang saku tersebut, siswa dapat membeli makan siang plus beberapa camilan tambahan.
Refleksi Budaya Konsumsi Siswa
Melihat pola konsumsi di kantin Kuwa School, terlihat bagaimana siswa-siswa ini sudah diajari untuk mengelola uang dengan bijak. Mereka harus memilih antara berbagai pilihan makanan dengan anggaran terbatas, yang secara tidak langsung mengajarkan tentang skala prioritas dan pengelolaan keuangan sederhana.
Kantin sekolah memang bukan hanya tentang makanan, tetapi juga tentang pembelajaran hidup. Di sinilah siswa belajar bersosialisasi, membuat keputusan finansial sederhana, dan memahami nilai uang.
Kunjungan ke kantin Kuwa School memberikan gambaran menarik tentang kehidupan sehari-hari siswa di Thailand. Dengan beragam pilihan makanan yang terjangkau dan uang saku yang cukup memadai, para siswa dapat menikmati waktu istirahat mereka dengan optimal.
Pengalaman ini mengingatkan kita bahwa kantin sekolah adalah mikrokosmos kecil yang mencerminkan kondisi ekonomi dan sosial masyarakat. Semoga observasi sederhana ini dapat memberikan wawasan tentang perbedaan budaya dan kebiasaan siswa di berbagai negara.
---
Artikel ini ditulis berdasarkan observasi langsung di kantin Kuwa School pada Rabu, 28 Mei 2025.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI