Menjelajahi Kantin Kuwa School: Ragam Kuliner dan Budaya Uang Saku Siswa di Thailand
Rabu, 28 Mei 2025 - Kantin sekolah sering menjadi cerminan budaya dan kebiasaan makan siswa di suatu negara. Hari ini, saya berkesempatan mengunjungi kantin Kuwa School di Thailand untuk melihat lebih dekat bagaimana siswa-siswa di sana menghabiskan waktu makan mereka dan mengelola uang saku harian.
 Lebih dari Sekadar Tempat Jajan
Kantin Kuwa School ternyata bukan hanya sekadar tempat untuk membeli makanan ringan. Ruang yang cukup luas ini juga berfungsi sebagai tempat makan siang utama bagi para siswa. Suasananya cukup ramai dengan berbagai stan yang menyediakan beragam pilihan makanan dan camilan.
Yang menarik perhatian adalah variasi produk yang dijual di kantin ini. Mulai dari camilan tradisional hingga modern, semuanya tersedia dengan harga yang cukup terjangkau untuk ukuran siswa sekolah.
 Ragam Pilihan dengan Harga Bersahabat
Berdasarkan pengamatan langsung, kantin ini menyediakan berbagai jenis camilan dengan rentang harga yang beragam:
Makanan Ringan (Snack) Sebagian besar makanan ringan dijual dengan harga standar 5 Bath, atau setara dengan Rp 2.500. Harga ini cukup wajar untuk porsi dan kualitas yang ditawarkan. Es Krim Pilihan es krim tersedia dengan harga berkisar 10-12 Bath (Rp 5.000-6.000). Meski sedikit lebih mahal, es krim tetap menjadi favorit siswa, terutama mengingat cuaca Thailand yang cenderung panas.
Jelly Instan Yang paling terjangkau adalah jelly instan dengan harga hanya 1 Bath atau sekitar Rp 500. Camilan ini tampaknya populer karena harganya yang sangat ekonomis.
 Profil Uang Saku Siswa
Untuk memahami daya beli siswa, kami melakukan wawancara singkat dengan salah seorang siswa mengenai uang saku harian mereka. Hasilnya cukup mengejutkan - rata-rata siswa mendapat uang saku 30-50 Bath per hari, atau setara Rp 15.000-25.000.
Jumlah ini menunjukkan bahwa orang tua siswa Kuwa School cukup memperhatikan kebutuhan anak-anak mereka di sekolah. Dengan uang saku tersebut, siswa dapat membeli makan siang plus beberapa camilan tambahan.
Refleksi Budaya Konsumsi Siswa
Melihat pola konsumsi di kantin Kuwa School, terlihat bagaimana siswa-siswa ini sudah diajari untuk mengelola uang dengan bijak. Mereka harus memilih antara berbagai pilihan makanan dengan anggaran terbatas, yang secara tidak langsung mengajarkan tentang skala prioritas dan pengelolaan keuangan sederhana.
Kantin sekolah memang bukan hanya tentang makanan, tetapi juga tentang pembelajaran hidup. Di sinilah siswa belajar bersosialisasi, membuat keputusan finansial sederhana, dan memahami nilai uang.
Kunjungan ke kantin Kuwa School memberikan gambaran menarik tentang kehidupan sehari-hari siswa di Thailand. Dengan beragam pilihan makanan yang terjangkau dan uang saku yang cukup memadai, para siswa dapat menikmati waktu istirahat mereka dengan optimal.
Pengalaman ini mengingatkan kita bahwa kantin sekolah adalah mikrokosmos kecil yang mencerminkan kondisi ekonomi dan sosial masyarakat. Semoga observasi sederhana ini dapat memberikan wawasan tentang perbedaan budaya dan kebiasaan siswa di berbagai negara.
---
Artikel ini ditulis berdasarkan observasi langsung di kantin Kuwa School pada Rabu, 28 Mei 2025.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI