Mohon tunggu...
Billy Steven Kaitjily
Billy Steven Kaitjily Mohon Tunggu... Blogger

Nomine Best in Opinion Kompasiana Awards 2024 | Juara Favorit Blog Competition Badan Bank Tanah 2025

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Aku dan Tetanggaku yang Divonis Batu Ginjal

19 September 2025   20:11 Diperbarui: 19 September 2025   20:22 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tangan kiriku diinfus, per hari ini sudah tiga botol yang dialirkan ke dalam tubuhku. (Foto: Billy Steven Kaitjily)

Jumat, 19 September 2025. Hari kedua aku dirawat di RS Agung, Manggarai. Kondisiku sudah lumayan membaik, dokter sudah beri kabar soal kepulangan. Minggu aku sudah bisa pulang.

Pagi hari, pasien perokok yang aku ceritakan sebelumnya sudah pulang. Bukan karena izin dokter, tapi dia memilih sendiri.

Sekarang, kamar Mawar tinggal berisi aku dan Bapak Bari. Dua tempat tidur lain kosong. Suasana jadi lebih tenang, tanpa suara ribut atau obrolan panjang.

Aku suka begini, bisa istirahat dengan tenang, meski suara perawat terdengar ribut di ruang jaga.

Sore hari, aku berbaring di tempat tidur, ditemani ponakan istri yang baru selesai kuliah online.

Dari kamar sebelah, terdengar percakapan dokter dengan Bapak Bari. Aku dengar saja, tanpa ikut campur, tapi penasaran juga.

"Pak Bari, dari hasil pemeriksaan, ada batu di saluran kencing Bapak. Itu yang membuat ginjalnya bengkak. Harus dihancurkan dengan laser," kata dokter, suaranya jelas dan tenang.

"Kalau minum obat saja bisa, Dok?" tanya Bapak Bari, nada suaranya penuh harap, seperti orang yang mencari jalan pintas.

"Tidak bisa, Pak. Batunya cukup besar. Kalau dibiarkan, bisa lebih berbahaya," jawab dokter tegas, tanpa ragu.

Mendengar itu, aku langsung duduk. Ambil botol air mineral di meja samping dan minum seteguk panjang. Aku juga menyuruh ponakan untuk minum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun