Mohon tunggu...
Billy Steven Kaitjily
Billy Steven Kaitjily Mohon Tunggu... Blogger

Nomine Best in Opinion Kompasiana Awards 2024 | Juara Favorit Blog Competition Badan Bank Tanah 2025

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Cangkang Kerang Hijau: Limbah Pesisir atau Tambang Ekonomi Lokal?

14 Juli 2025   17:34 Diperbarui: 14 Juli 2025   17:34 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kerang hijau sedang direbus oleh warga, sementara limbah cangkang kerang hijau tambak berserakan di tanah. (Foto: Billy Steven Kaitjily)

Untuk mengatasi persoalan ini, saya mengusulkan tiga pendekatan yang barangkali dapat diterapkan oleh RT06/RW22 Blok Empang Kerang Hijau, Muara Angke.

Pertama, aparatur desa dapat mengkampanyekan bahaya dari membuang cangkang kerang sembarangan. Sediakan titik buang terpadu yang jauh dari pemukiman warga.

Kedua, aparatur desa perlu berkolaborasi dengan PELNI dalam pengelolaan limbah kerang, sebab sependek pengetahuan saya, PELNI punya program pengelolaan limbah kerang jangka panjang.

Program pengelolaan limbah kerang yang diinisiasi oleh PELNI di wilayah pesisir Cilincing, misalnya, tidak cuma sebatas kegiatan bersih-bersih pesisir.

Tapi, program ini, dirancang dengan visi jangka panjang yang mencakup berbagai aspek pembangunan berkelanjutan, mulai dari lingkungan hidup, hingga pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir.

Ketiga, aparatur desa perlu berkolaborasi dengan komunitas-komunitas pengrajin untuk memberi pelatihan pengelolaan limbah cangkang kerang menjadi produk bernilai, seperti: souvenir, dekorasi rumah, media tanam, dan bahan bangunan atau paving block yang ramah lingkungan.

Penataan dan pengelolaan limbah cangkang kerang hijau dengan cara yang strategis dan berkelanjutan, tak cuma akan membersihkan lingkungan dan menjaga kesehatan masyarakat, tapi juga membuka peluang untuk mengembangkan ekonomi lokal dan pariwisata bahari.

Melalui edukasi, titik buang terpadu, dan kolaborasi lintas sektor---seperti bekerja sama dengan PELNI---Blok Empang Kerang Hijau bisa berubah dari kawasan bermasalah menjadi contoh sukses pengelolaan limbah berdaya guna dan destinasi lingkungan lestari.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun