Pola militer dalam pelatihan kerja memiliki sisi positif yang tak dapat diabaikan---terutama dalam membangun etos kerja dan disiplin.
Namun, perlu disadari bahwa dunia industri bukan medan perang, dan pekerja bukan prajurit-mereka adalah manusia yang harus dilatih, didengar, dan diberdayakan.
Untuk itu, bila model pelatihan ini ingin diterapkan, modifikasi kontekstual mutlak diperlukan. Aspek psikologis harus diperhitungkan, nilai-nilai budaya kerja industri harus dihormati, dan integrasi teknologi dalam pelatihan harus diutamakan.
Pendekatan yang humanistik, adaptif, dan inklusif akan jauh lebih relevan untuk mempersiapkan generasi kerja masa depan.
Daripada meniru bulat-bulat pola militer, lebih baik kita menakar ulang dan menyaring nilai-nilai terbaiknya---agar pelatihan kerja tidak cuma menghasilkan tenaga yang patuh, tapi juga pemikir yang tangguh dan inovatif.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI