Negara-negara yang rentan terhadap perubahan iklim, komunitas pesisir yang terancam naiknya permukaan air laut, hingga petani kecil yang gagal panen karena cuaca ekstrem---semua akan merasakan dampak dari satu keputusan konsumtif kelompok kecil berpenghasilan super tinggi.
Ini bukan sekadar ketidakadilan ekonomi; ini adalah perampasan hak atas lingkungan yang sehat; setuju?
Representasi yang Kosmetik
Banyak yang memuji keikutsertaan Katy Perry dan Amanda Nguyen sebagai langkah besar dalam representasi gender di dunia STEM.
Namun, kita harus bertanya lebih dalam: representasi untuk siapa? Apakah kehadiran selebritas perempuan dalam wisata ruang angkasa benar-benar membuka pintu akses bagi perempuan di seluruh dunia, atau hanya menjadi simbol kosong dalam industri yang tetap eksklusif?
Tanpa upaya serius untuk memperluas akses pendidikan sains, mengurangi biaya teknologi ruang angkasa, dan mendorong partisipasi dari berbagai latar belakang sosial, representasi ini hanyalah hiasan di permukaan.
Ia menutupi kenyataan bahwa, peluang untuk merasakan dan berkontribusi dalam eksplorasi ruang angkasa masih tetap terkonsentrasi di tangan minoritas kaya dan berkuasa.
Representasi sejati bukan sekadar menghadirkan sosok perempuan di atas roket.
Representasi sejati adalah ketika setiap anak, dari berbagai bangsa dan kelas sosial, memiliki peluang yang sama untuk bermimpi---dan mewujudkan mimpi itu---tanpa dibatasi oleh struktur ketidakadilan yang diwariskan.
Ancaman Ekologis Massal di Masa Depan
Saat ini, penerbangan ruang angkasa swasta masih terbatas jumlahnya.
Namun, dengan proyek seperti Orbital Reef---stasiun ruang angkasa komersial yang dikembangkan Blue Origin dan Sierra Space---visi masa depan adalah membuat wisata ruang angkasa menjadi mainstream.
Ini berarti ratusan, mungkin ribuan peluncuran roket setiap tahun. Lantas, apa dampaknya bagi planet kita?