Mohon tunggu...
Billy Steven Kaitjily
Billy Steven Kaitjily Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis | Narablog

Saya suka menulis dan membaca. Saya yakin bisa hidup dengan mengandalkan kekuatan kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Kosakata Bahasa Indonesia Minim atau Kita yang Bermain Kurang Jauh?

9 April 2024   15:37 Diperbarui: 18 April 2024   20:05 616
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kosakata Bahasa Indonesia. (Sumber gambar: Pinterest/Melinda)

Ada setidaknya dua cara yang bisa kita lakukan untuk memperkaya kosakata Bahasa Indonesia. Cara pertama adalah dengan membaca dan cara yang kedua adalah menulis. Mari kita melihat kedua cara ini lebih jauh sebagai berikut.

Pertama, kebiasaan membaca. Saya kira kita setuju bahwa bangsa yang maju tidak dibangun hanya dengan mengandalkan kekayaan alam yang melimpah dan jumlah penduduk yang banyak. Bangsa yang maju itu ditandai dengan masyarakatnya yang literat.

Masalahnya, bangsa kita, memiliki minat baca yang sangat rendah. Dalam bagian pendahuluan dari buku saya berjudul Gembala Jemaat, Perlukah Menulis? saya memberikan data dari United Netions Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO).

Di tahun 2016, Indoensia berada di peringkat ke-60 dari 61 negara di dunia. Sementara itu, hasil survei Program for International Student Assessment (PISA) tahun 2015, yang diumumkan pada awal Desember 2016 menunjukkan hasil yang tak jauh berbeda. Indonesia berada di peringkat ke-64 dari 72 negara.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarin, prihatin sekali dengan perolehan peringatan Program for Internatinal Student Assessment (PISA) tahun 2018 yang baru dirilis pada 3 November 2019.

Posisi bidang baca anak Indonesia berada di peringkat ke-6 terbawah dengan skor hanya 371 -- jauh di bawah negara tetangga kita, Malaysia yang mendapat skor 415. Ini menunjukkan bahwa budaya baca masyarakat Indonesia masih sangat renndah.

Apabila kita ingin memperkaya kosakata dalam interkasi, maka kita perlu meningkatkan kebiasaan membaca buku dalam Bahasa Indonesia. Semakin sering kita membaca, niscaya semakin banyak kita menguasai kosakata baru.

Kedua, kebiasaan menulis. Selain meningkatkan kebiasaan membaca, kita juga perlu meningkatkan kebiasaan menulis untuk memperkaya kosakata kita.

Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang bertujuan untuk mengungkapkan gagasan atau ide melalui bahasa tulis. Kegiatan ini bukan perkara yang mudah, karena menuntut kita untuk lebih kreatif dalam mengatur pola pikir kita.

Salah satu hal yang paling berpengaruh dalam proses menulis adalah penguasaan kosakata. Dengan menguasai kosakata, maka pemilihan diksi dalam tulisan bisa sangat tepat, sehingga informasi dalam tulisan tersebut dapat tersampaikan dengan baik kepada khalayak pembaca.

Waktu saya menulis skripsi dulu, dosen pembimbing saya banyak mengoreksi susunan pengalimatan saya. Dia menilai pengalimatan saya sangat buruk. Ada banyak kata yang dinilainya tidak sesuai. Sehingga, pernah sekali waktu dia mengatakan bahwa tulisan saya seperti anak SD.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun