Mohon tunggu...
Billy Steven Kaitjily
Billy Steven Kaitjily Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis | Narablog

Saya suka menulis dan membaca. Saya yakin, saya bisa hidup dengan mengandalkan kekuatan kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Siswa Melakukan Bullying, Bagaimana Guru Mencegahnya?

28 Februari 2024   15:04 Diperbarui: 28 Februari 2024   15:05 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi bullying di sekolah. (Sumber gambar: pexels.com/Mikhail Nilov)

Bullying atau perundungan merupakan salah satu dari tiga dosa besar dalam dunia pendidikan, selain kekerasan seksual dan intoleransi. Ketiga hal ini, memang, masih menjadi permasalahan yang kerap terjadi di sekolah. Karena itu, perlu mendapat perhatian serius dari berbagai pihak.

Praktik bullying, hingga hari ini, masih terus berlangsung di lingkungan sekolah, baik antara siswa dan siswa, maupun antara pendidik dan siswa.

Bisa jadi, hal ini, dikarenakan sekolah kurang atau bahkan sama sekali tidak memberikan efek jera bagi pelaku bullying, sehingga pelaku terus mengulangi perundungan.

Bentuk bullying macam-macam, berbentuk fisik, verbal, cyber, dan financial. Secara fisik misalnya dipukul, secara verbal misalnya dipermalukan, secara cyber misalnya perundungan dilakukan melalui media sosial, dan secara financial misalnya dipalak/dimintai uang oleh pelaku.

Saat saya masih duduk di bangku SMA, saya pernah beberapa kali mendapat bullying dalam bentuk verbal, yaitu diejek atau diolok-olok, bahkan pernah direndahkan oleh teman-teman kelas (laki-laki). Nggak enak banget di-bully.

Karena itu, tindakan bullying ini, perlu mendapat perhatian serius dari pihak sekolah, dalam hal ini, para guru yang menjadi pendidik.

Dalam artikel ini, akan dibahas beberapa hal pokok yang perlu dilakukan oleh guru sebagai upaya pencegahan praktik bullying di lingkungan sekolah.

1. Guru Memberi Teladan yang Baik

Sekolah merupakan salah satu tempat yang paling rentan terjadinya praktik bullying. Oleh karena itu, anda sebagai seorang guru perlu berhati-hati dalam bersikap maupun bertutur kata, entah kepada rekan guru maupun kepada siswa.

Hal ini, karena siswa dapat mencontoh/meniru apa yang guru lakukan atau katakan. Ketika guru perlu menegur murid, janganlah dengan menunjukkan emosi, apalagi sampai melakukan pemukulan. Tegurlah dengan kasih.

Guru harus belajar bersikap dan bertutur kata dengan sopan, baik kepada sesama rekan guru, maupun kepada para siswa. Jadilah teladan yang baik kepada siswa anda.

2. Membuat Layanan Pengaduan Kekerasan

Mengapa praktik bullying masih terus terjadi di sekolah? Hal ini, bisa jadi, karena sekolah tidak memiliki layanan pengaduan yang aman, sehingga siswa yang mengalami bullying tidak bisa melapor.

Kebanyakan siswa yang mengalami bullying melaporkan kepada orangtuanya di rumah, kemudian orangtuanya melapor ke pihak sekolah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun