Mohon tunggu...
Billy Steven Kaitjily
Billy Steven Kaitjily Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis dan Narablog

Senang traveling dan senang menulis topik seputar Sustainable Development Goals (SDGs).

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ini Reaksi Netizen Soal Indocafe Coffeemix yang Diduga Mengandung Drugs

28 November 2023   14:53 Diperbarui: 28 November 2023   15:08 2301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi daripada nikmati hoax, mending nikmati segelas coffeemix. (sumber: pexels.com/Lina Kivaka)

Sekarang saatnya bagi kita (netizen) untuk berhenti dikelabui oleh berita hoax. Sudah saatnya kita menjadi masyarakat yang kritis terhadap berbagai berita yang tersebar di media sosial.

Beberapa hari lalu, media sosial TikTok dihebohkan dengan sebuah video yang memperlihatkan kopi saset merek Indocafe Coffeemix yang diduga mengandung drugs atau narkoba.

Dalam video berdurasi 1 menit 3 detik tersebut, tampak seseorang, entah siapa, yang sedang memperlihatkan salah satu varian produk kopi Indocafe, yaitu 3 In 1 Coffeemix.

Di saat bersamaan, telah tersedia dua buah piring yang berisi serbuk kopi berwarna hitam, dengan sebagian serbuk berwarnah merah. Tak berselang lama, orang tersebut membuka kopi kemasan Indocafe yang berwarna emas dengan label Indocafe 3 In Coffeemix.

Kemudian, sebagian dari serbuk kopi dalam salah satu piring dibuang untuk selanjutnya diisi kembali dengan serbuk dari kemasan baru Indocafe tersebut.

Dalam video itu, terdengar narasi yang menyatakan kekhawatiran terhadap kemungkinan adanya zat berwarna merah yang dianggap sebagai drugs.


Lantas, apakah benar klaim yang terdapat dalam video tersebut?

Klarifikasi Pihak Indocafe Terkait Klaim Video Indocafe Coffeemix Mengandung Drugs

Melalui akun Instagram resminya, Indocafe menyampaikan klarifikasi terkait isu tersebut. Pihak Indocafe menekankan supaya konsumen tidak percaya pada informasi hoax dan memilih sumber informasi yang terpercaya.

Dalam unggahan tersebut, pihak Indocafe juga membagikan informasi terkait komitmen mereka terhadap kualitas produk. Berikut ini cuplikan kutipan dari unggahan Instagram Indocafe.id.

Happy weekend! Buat kalian yang lagi menikmati weekend sambil browsing website dan social media, jangan biarkan info hoax mengelabui kalian yah, pilih sumber informasi yang terpercaya, seperti kopi indocafe. Jangan konsumsi hoax! lebih baik menikmati nikmatnya kopi Indocafe, daripada HOAX! Produk-produk PT.SIF diracik dengan penelitian yang mendalam dan ketelitian yang tinggi. Dengan pengalaman lebih dari 38 tahun dalam bidang ini, tim R&D kami memastikan setiap produk dirancang dengan seni pengembangan dan inovasi terbaru. Oleh karenanya kami mejamin kualitas mulai dari penyediaan bahan baku, proses produksi sesuai standar yang ketat sampai tahap pengemasan. Kualitas bahan kemasan yang digunakan juga dipilih dengan cermat untuk menjamin kualitas produk dinikmati konsumen sebelum masa kadaluarsa sesuai standar BPOM. Ini adalah bukti komitmen kami dalam menyediakan produk berkualitas tinggi kepada kalian pelanggan kami, serta menjaga kepercayaan yang telah kami bangun salama ini.

Beragam Reaksi Positif Netizen Terkait Klarifikasi Pihak Indocafe

Netizen kemudian beramai-ramai mengomentari akun Instagram Indocafe yang berisi klarifikasi tersebut. Berikut ini adalah beberapa cuplikan komentar positif dari netizen yang saya pilih. Semoga terhibur. He-he.

"INDOCAFE terbaik pkonya, orang yang mencoba menjatuhkan semoga diberi loker baru biar halal rejeki," tulis gyaspisa.

"Udah 17 tahun minum indocafe, trus kemarin sempet brenti 2 minggu lebih.. Tapi gak ada gmn2.. Aman-aman ajaaa, ga ngerasa ketergantungan harus banget ngopi.. Walaupun sekarang balik ngopi lagi.. Pas puasa juga bisa mpe sebulan ga ngopi tapi ga ngerasa ketergantungan..," tulis arumi8019.

"ayah saya minum indocafe dr sejak saya SMA pun.. Alhamdulillah smpai sekrang sehat wal afiat.. Ngga kenapa napa tuh itu yg nyebar HOAX nya kurang kerjaan kayak nya #stophoax," tulis verenssi.

"Secara logika apa iya sebuah produk komersil mau bunuh diri dgn cara memasukkan drugs, semua tahu itu hny cara menjatuhkan, keep strong indocafe," tulis hindunwidya.

"MANTAP MIN!!! Ini juga ane balas komennya masih sambil ngopi pake Coffeemix," tulis deanonme.

Beberapa Langkah Sederhana dalam Mengidentifikasi Mana Berita Hoax dan Mana Berita Asli

Harus diakui bahwa dunia maya sering kali menjadi sasaran empuk penyebaran berita bohong atau hoax dari orang-orang yang tak bertanggung jawab. Apabila netizen tidak berhati-hati, maka akan mudah termakan berita hoax.

Supaya tidak mudah termakan berita hoax, ada beberapa langkah sederhana yang bisa membantu anda dalam mengidentifikasi mana berita bohong dan mana berita asli.

  • Periksa Alamat Situs

Pertama-tama, periksa alamat situs. Menurut catatan Dewan Pers, di Indonesia terdapat sekitar 43.000 situs yang mengklaim sebagai portal berita.

Dan, dari jumlah tersebut, yang sudah terverifikasi sebagai situs berita resmi tak sampai 300. Itu artinya, terdapat setidaknya puluhan ribu situs yang berpotensi menyebarkan berita palsu di internet yang mesti diwaspadai.

Cermati alamat URL situs yang dimaksud, bila berasal dari situs yang belum terverifikasi sebagai institusi pers resmi, misalnya menggunakan domain blog, maka boleh dibilang informasi pada situs tersebut meragukan.

  • Periksa Fakta

Kedua, periksa fakta. Cek dari mana berita itu berasal dan siapa penulisnya. Sebaiknya, jangan lekas percaya.

Perhatikan keberimbangan sumber berita. Kalau hanya satu sumber saja, anda tidak bisa dapatkan gambaran yang utuh. Jadi, harus dibandingkan dengan sumber lain, agar mendapatkan gambaran yang utuh.

Hal lain yang tak kalah penting adalah perlu dibedakan mana yang berupa fakta dan mana yang berupa opini.

Fakta adalah peristiwa yang sungguh-sungguh terjadi dengan dilengkapi kesaksian dan bukti. Sedangkan, opini adalah pendapat dan kesan dari penulis berita, sehingga terkesan subyektif.

  • Laporkan Berita atau Informasi Hoax

Ketiga, laporkan berita atau infomasi hoax. Mengutip laman kominfo.go.id, apabila menjumpai informasi hoax, pengguna internet bisa melaporkan hoax tersebut melalui sarana yang tersedia di masing-masing media.

Untuk media sosial Facebook, gunakan fitur Report Status dan kategorikan informasi hoax sebagai hatespeech/harrasment/rude/threatening, atau kategori lain yang sesuai. Kalau ada banyak aduan dari netizen, biasanya pihak Facebook akan menghapus status tersebut.

Untuk media sosial Twitter, anda bisa menggunakan fitur Report Tweet untuk melaporkan twit yang negatif, demikian juga dengan media sosial Instagram.

Untuk Mbah Google, bisa menggunakan fitur feedback untuk melaporkan situs dari hasil pencarian apabila mengandung informasi palsu.

Untuk Kompasiana, Kompasianer bisa melaporkan berita hoax ke alamat email kompasiana@kompasiana.com. Kompasiana adalah platform blog, tidak memiliki Wartawan/Jurnalis/Reporter/Redaksi/Editor.

Jadi, kalau ada Kompasianer yang pernah menjumpai orang yang mengaku sebagai Wartawan/Jurnalis/Reporter Kompasiana, segera laporkan ke email resmi Kompasiana.

Selain itu, kita juga bisa mengadukan konten negatif ke Kementerian Komunikasi dan Informatika dengan melayangkan email ke alamat aduankonten@mail.kominfo.go.id.

Kesimpulan

Budaya masyarakat Indonesia yang malas membaca merupakan salah satu faktor penyebab utama maraknya persebaran berita hoax di Indonesia akhir-akhir ini.

Masyarakat kita terbiasa hanya sekadar menonton video pendek atau membaca judul berita yang unik, lalu dengan begitu mudahnya membagikan berita tersebut tanpa berusaha menfilter atau mencari tahu kebenaran dari isi video atau berita tersebut.

Sekarang saatnya bagi kita (netizen) untuk berhenti dikelabui oleh berita hoax. Sudah saatnya kita menjadi masyarakat yang kritis terhadap berbagai berita yang tersebar di media sosial.

Membaca dan menyikapi semua berita dengan bijak adalah kunci utama untuk melawan berita hoax.

Sekian dan semoga bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun