Mohon tunggu...
AFNEI NGAN BILLY TUMBA
AFNEI NGAN BILLY TUMBA Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Fresh Graduate

-

Selanjutnya

Tutup

Financial

Manfaat Dalam Penerapan 3V ( Volume, Velocity, dan Variety) Di Perbankkan Dalam Menghadapi Perkembangan Revolusi Industri 4.0 di Indonesia

28 Januari 2021   14:46 Diperbarui: 28 Januari 2021   18:45 958
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Arti kata data yang tercantum dalam (KBBI Daring) ialah keterangan yang benar dan nyata, keterangan atau bahan nyata yang dapat dijadikan dasar kajian (analisis atau kesimpulan), serta informasi dalam bentuk yang dapat diproses oleh komputer, seperti representasi digital dari teks, angka, gambar grafis, atau suara. Untuk big data sendiri memiliki arti adalah istilah yang menggambarkan volume data yang besar, baik terstruktur maupun tidak terstruktur, yang menggenangi bisnis setiap hari. Tapi itu bukan jumlah data yang penting. Itu yang organisasi lakukan dengan data yang penting. Big data dapat dianalisis untuk wawasan yang mengarah pada keputusan yang lebih baik dan langkah bisnis strategis.

Big data merupakan sebuah istilah yang menunjukan sebuah kumpulan set data yang sangat besar penggunaannya di dunia bisnis, baik itu data yang terstruktur, semi terstruktur, ataupun tidak tersturktur. Pengertian dari 3V, yang pertama Volume yaitu set data yang disimpan dalam jumlah besar. kedua Velocity yaitu kebutuhan dalam mengakses data dengan cepat, dan ketiga Variety yaitu format data yang bervariasi. Dalam melakukan penerapan big data di dunia perbangkan dapat membuat penghematan biaya yang signifikan dalam penyimpanan data besar, karena big data menggunakan sistem cloud. Lebih cepat dalam pengambilan keputusan karena Big Data akan menganalisis berbagai macam sumber data dan informasi lebih cepat dan akurat. Serta big data dapat menciptakan produk dan layanan baru dengan mengukur kebutuhan dan kepuasan pelanggan.

Direktur Eksekutif Departemen Statistik Bank Indonesia, Yati Kurniati mengatakan dalam Kompas.com tahun 2018, penggunaan big data dalam industri perbankan biasanya digunakan untuk mengamati perilaku para nasabahnya. “Dia punya transaksi atau detil informasi nasabah. Nah itu biasanya untuk analisis resiko kredit, mengerti behavior dari per nasabah. Jadi pemanfaatan di finansial sektor seperti itu,” ujar Yati di Nusa Dua, Bali, serta big data juga digunakan oleh industri perbankan untuk melihat rekam jejak nasabahnya. Ibu Yati menilai pemanfaatan big data sangat penting bagi dunia perbankan. “Sebenarnya manfaatnya besar ya untuk industri. Biasanya bank-bank asing sudah makai ya,” ucap Ibu Yani . Bagaimana Big Data dapat berperan penting di perbankkan dalam revolusi industri saat ini yaitu revolusi industri 4.0 ?, seperti yang dikatakan Deputi Gurbernur Bank Indonesia, Erwin Rijanto dalam dalam seminar Internasional di Nusa Dua, Bali, Saat ini, dunia berada pada era revolusi digital, dengan aktivitas dan layanan digital yang telah menyentuh seluruh sendi kehidupan. Meluasnya berbagai aktivitas berbasis digital tersebut telah menciptakan data yang berjumlah sangat besar, bervariasi dan dihasilkan secara sangat cepat (real time), atau yang dikenal sebagai Big Data. Data yang sangat besar tersebut menyimpan begitu banyak informasi dan pengetahuan yang apabila dapat diolah dengan tepat menggunakan Big Data analytics, dapat memberikan informasi yang sangat bermanfaat karena kecepatannya dalam memonitor aktivitas ekonomi .

Bagi bank sentral, pengunaan Big Data memberikan manfaat untuk mendukung perumusan kebijakan di sektor moneter/makroekonomi serta sektor
keuangan, khususnya untuk pemantauan dan asesmen risiko. Pemanfaatan Big Data oleh bank-bank sentral meningkat secara signifikan, dari 30% pada tahun 2015 menjadi hampir 60% pada tahun 2017. Erwin Rijanto juga menyampaikan bahwa terdapat 3 faktor kunci yang mendorong pemanfaatan Big Data secara luas dalam dunia perbankkan, yaitu pertama, aktivitas sehari-hari terekam dalam format digital seiring dengan maraknya penggunaan e-commerce, teknologi finansial dan media sosial. Kedua, perubahan paradigma dalam perumusan kebijakan, dari berbasis data agregrat menuju data yang bersifat detail (granular) dan ketiga, adopsi kecerdasan buatan (artificial intelligence) dan machine learning yang makin luas menggantikan tugas-tugas yang bersifat manual.


Dapat disimpulkan bahwa penerapan Big Data dalam dunia perbankkan sangat bermanfaat terutama dalam melihat arus transaksi nasabah dengan cepat dan akurat. Serta Big Data berperan aktif dalam dunia perbankkan untuk menghadapi atau ikut adil dalam revolusi industri saat ini yaitu industri 4.0 atau Revolusi Industri Digital, dimana Big Data memberikan manfaat yang pertama aktivitas perbankkan terekam dalam format digital, kedua paradigm dalam perumusan kebijakan dari berbasis data agregat menuju data yang detail, ketiga mengadopsi kecerdasan buatan (artificial intelligence) yang dapat menggatikan tugas-tugas di perbankkan yang konvensional atau bersifat manual.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun