Islam yang dibawa Nabi Muhammad SAW lebih luas lagi daripada yang dibawa oleh nabi-nabi sebelumnya. Nabi-nabi sebelumnya diutus hanya untuk kaumnya sendiri, namun Nabi Muhammad SAW diutus untuk seluruh umat manusia. Oleh karena itu, Islam yang dibawanya lebih luas dan menyeluruh. Tak heran jika Al-Qur'an bisa menjelaskan dan menunjukkan tentang segala sesuatu kepada manusia, baik yang sudah terungkap oleh manusia maupun yang belum. Seperti yang diterangkan Q.S. An-Nahl/16: 89, "Dan Kami turunkan kepadamu Al-Kitab sebagai penjelas segala sesuatu".
Hadist ini juga memberi penjelasan bahwa agama Islam adalah agama penyempurna dari agama-agama sebelumnya dan sebagai rahmatan lil alamin. "Perumpamaanku dan perumpamaan nabi-nabi sebelumku ibarat orang yang membangun sebuah rumah. Ia memperindah dan mempercantik rumah itu, kecuali letak batu bata pada salah satu sisi bangunannya. Kemudian manusia mengelilingi dan mengagumi rumah itu, lalu mengatakan: 'Alangkah indah jika batu ini dipasang!' Aku adalah batu bata tersebut dan aku adalah penutup para nabi," begitu sabda Rasulullah saw. (Bukhari dan Muslim)
      Sehingga tidak ada alasan yang kuat bahwa, hadirnya agama Islam di suatu negara mengharuskan mengganti sistem pemerintahan negara tersebut, begitu juga praktek oknum yang mengaku dalam rangka menegakkan syariat islam namun dengan metode yang jauh dari etika (moral) Islam. Praktek agama Islam idealnya adalah membawa pada keseimbangan masyarakat, yang tentunya relevan dengan orientasi ideologi Pancasila.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI