Mohon tunggu...
zahwan zaki
zahwan zaki Mohon Tunggu... Administrasi - Alumni IAIN SAS Babel (Pendidikan) dan Alumni STIA-LAN Jakarta (Bisnis)

Hobi melakukan perjalanan ke tempat yang belum pernah ditempuh dan terus mencoba menggerakkan pena, menulis apa yang bisa ditulis, paling tidak untuk bisa dibaca segelintir orang.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Pasang Surut Bisnis di Tengah Kondisi Tak Menentu

4 Agustus 2020   16:13 Diperbarui: 4 Agustus 2020   16:11 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Pajangan Kaos Daerah / Instagram pundokshang

Kadangkala teori bisnis tidak semudah prosesnya di lapangan. Mengapa begitu? Kebetulan saya punya teman memiliki bisnis baju kaos dengan tema bahasa dan ikon daerah Bangka Belitung. Sedikit banyak saya paham dengan kondisi bisnisnya, mengingat kami sering berbincang mengenai bisnis baju kaos daerahnya.

Pengalaman Teman Berbisnis Baju Kaos Daerah

Bisnisnya berdiri dari tahun 2010. Bisnis ini bermula saat sepulangnya dari Bali. Waktu di Bali dia menyempatkan diri melihat joger kaos oleh-oleh khas Bali. Kemudian di bulan November 2010 memberanikan diri membranding nama tertentu (diberikan merek) sebagai kaos cinderamata asli Bangka Belitung.

Merek (bahasa Inggris: brand) atau jenama adalah tanda yang dikenakan oleh pengusaha (pabrik, produsen, dan sebagainya) pada barang yang dihasilkan sebagai tanda pengenal. (Wikipedia).

Kaos yang mengangkat tema wisata, kultur, bahasa dan keseharian masyarakat Bangka Belitung dikemas dengan apik di desain kaos. Sebisa mungkin, setiap calon pembeli yang melihat desainnya akan tertarik untuk membeli.

Modal awal yang dikeluarkan sebesar Rp 60 juta. Modal tersebut digunakan untuk sewa tempat, dekorasi ruangan, desain dan belanja baju.  

Dalam perjalanannya di awal berdiri usahanya sudah mengantongi omset hampir satu milyar, tepatnya dalam tahun 2011. Usahanya dibantu oleh 2 orang tenaga desain dan 4 orang pramuniaga.

Melihat pesatnya perkembangan usaha kaos, kemudian tahun 2013 membuka konveksi sendiri. Otomatis modal yang dikeluarkan juga lumayan besar, khususnya untuk membeli peralatan konveksi.

Di awal berdiri konveksi untuk mendukung dari produksi kaos daerah, tetapi sejalan waktu terlena dengan banyaknya pesanan kaos dari luar, sehingga mengabaikan kaos yang menjadi brandingnya. Kesannya sudah tidak fokus lagi mengurusi kaos yang menjadi andalannya itu.

Dalam perkembangannya konveksi memiliki 15 orang karyawan. Namun, tahun 2017 konveksi harus ditutup, dikarenakan menurutnya laba  tidak terlihat, padahal pesanan kaos sangat besar. Bisa jadi, operasional bulanan untuk menggerakkan konveksi saat itu lumayan besar dan manajemen usahanya belum tepat dalam mengelolanya.

Dengan ditutupkannya konveksi, maka usaha kaos daerahnya kembali berjalan normal di akhir 2017, sedangkan saat itu sudah berdatangan kompetitor di bidang usaha kaos daerah seperti usahanya.

Pasang surut usaha kaosnya tidak pernah berhenti. Itu terbukti, setelah lebaran Idul Fitri tadi, tepatnya di masa pandemi Covid-19 ini, dengan terpaksa karyawannya yang berjumlah empat orang harus dirumahkan, usaha kaos daerahnya tutup sementara.

Mengapa Usaha Kaos Tersebut Bisa Pasang Surut? 

# 1) Usaha Kaos Daerah Mengandalkan Wisatawan

Semakin banyak wisatawan yang datang ke Bangka, maka kesempatan wisatawan tersebut ke toko kaos daerah juga semakin banyak. Mengingat, wisatawan biasanya cenderung membeli oleh-oleh khas daerah.

Sedangkan kita ketahui bersama, dunia pariwisata salah satu yang mendapatkan dampak paling besar dari wabah pandemi Covid-19 ini. Jadi, wajar saja usaha kaos darah sampai menutup tokonya, dikarenakan sepi pembeli atau sepinya wisatawan berkunjung ke Bangka.

Foto: Wisatawan Saat Membeli Baju Kaos / Instagram pundokshang
Foto: Wisatawan Saat Membeli Baju Kaos / Instagram pundokshang

# 2) Usaha Kaos Daerah Mengandalkan Orderan Dari Instansi atau Grup

Sebelum mewabahnya pandemi Covid-19, instansi daerah dan vertikal ataupun yang tergabung dalam grup-grup sering memesan kaos dalam jumlah yang besar. Biasanya, baju yang dipesan seragam, dipesan khusus untuk kegiatan atau even tertentu.

Tidak jarang, kaos tersebut digunakan untuk mengikuti kegiatan di luar daerah. Nah, akibat pandemi melanda seluruh dunia, imbasnya usaha kaos daerah sepi pemesan, karena untuk sementara belum boleh mengadakan kegiatan atau even dengan jumlah masa yang banyak.

Foto: Kaos Digunakan Untuk Kegiatan Di Luar Bangka / Instagram pundokshang
Foto: Kaos Digunakan Untuk Kegiatan Di Luar Bangka / Instagram pundokshang

# 3) Usaha Kaos Daerah Mengandalkan Acara Pameran pada HUT Daerah

Semarak Hari Ulang Tahun (HUT) daerah memberikan rezeki tersendiri bagi usaha baju kaos daerah. Momen itu dirasakan saat dibukanya pameran atau bazar untuk  menambah semaraknya HUT daerah. 

Biasanya, saat momen seperti HUT daerah, baju kaos daerah dipesan dalam partai besar. Inilah salah satu sumber pundi-pundi uang untuk usaha baju daerah. Para pengunjung yang datang dari masyarakat daerah tersebut, dari pejabat hingga masyarakat biasa. Tetapi, masa pandemi ini sulit untuk adanya pameran atau bazar HUT daerah.

Foto: Pengunjung Saat Bazar HUT Daerah / Instagram pundokshang
Foto: Pengunjung Saat Bazar HUT Daerah / Instagram pundokshang

Bagaimana Solusinya?

Memang tidak bisa dipungkiri, bisnis dengan metode membuka toko secara offline beresiko di tengah pandemi saat ini. Seperti halnya usaha toko baju daerah ini, harus tutup di masa pendemi ini. 

Menurut saya, ada beberapa jalan keluar atau solusi untuk usaha baju daerah tetap memiliki omset di tengah surutnya usaha, di antaranya: 

# 1) Tetap Membuka Usaha Secara Online

Walaupun toko tidak buka secara offline, tetapi tetap buka secara online. Apalagi nama usahanya sudah cukup populer jika dilihat dari instagram atau media lainnya. 

# 2) Memperluas Penawaran dan Promosi

Memperluas penawaran produk atau iklan produknya dengan semenarik mungkin atau dengan memperbanyak promosi. Bisa saja dengan cara potongan harga spesial di tengah kondisi pandemi.

# 3) Menambah Variasi Produk

Menambah variasi produk selain baju kaos adalah pilihan dengan kondisi surut seperti saat ini. Mungkin, pilihannya untuk produk Alat Pelindung Diri (APD) untuk karyawan kantor atau untuk anak-anak sekolah.

***

Di tengah kondisi tidak menentu dengan adanya pandemi Covid-19 ini, dunia bisnis memang sedang terkena hantaman yang maha dahsyat. Tidak sedikit bisnis-bisnis gulung tikar atau hanya mampu bertahan. 

Saya tutup tulisan kali ini dengan tidak pernah berhenti meminta, semoga badai pandemi Covid-19 ini segera berakhir.

Sekian. (ZZ).

Foto: Penulis & Mr. Kusyai Menggunakan Kaos Daerah / Dokpri
Foto: Penulis & Mr. Kusyai Menggunakan Kaos Daerah / Dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun