Mohon tunggu...
zahwan zaki
zahwan zaki Mohon Tunggu... Administrasi - Alumni IAIN SAS Babel (Pendidikan) dan Alumni STIA-LAN Jakarta (Bisnis)

Hobi melakukan perjalanan ke tempat yang belum pernah ditempuh dan terus mencoba menggerakkan pena, menulis apa yang bisa ditulis, paling tidak untuk bisa dibaca segelintir orang.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Nak, Jika Kamu Ingin Selamat Dunia Akhirat, Ingatlah Pesan Bapakmu!

1 Juli 2020   23:34 Diperbarui: 1 Juli 2020   23:42 826
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Saya Bersama Ade’ Ziyyan

Anak-anakku, kalian boleh risau dan gelisah ketika otak kalian tumpul. Bagaimana supaya tidak tumpul? Kalian harus tekun belajar nak. Belajarlah dengan sungguh-sungguh dan penuh ikhlas. 

Anak-anakku, jangan mudah risau dan gelisah untuk hal-hal kecil. Jangan sampai kerisauan dan kegelisahan kalian membuat orang lain jadi risau dan gelisah juga.

Foto: Pesan Bapakmu 4 (dokpri)
Foto: Pesan Bapakmu 4 (dokpri)

# Pesan Bapakmu 5: Ingat nak, sepintar apapun kamu. Kalau tak beradab, pintarmu tak berguna.

Makna pesan: Di zaman modern ini mencari orang pintar bukanlah pekerjaan sulit. Tapi, apakah dengan pintar saja cukup? Tidak anak-anakku.

Anak-anakku, guru mengaji bapak dulu sering mengingatkan bapak, percuma kamu sekolah tinggi-tinggi, tetapi kamu tinggalkan adab.

Foto: Pesan Bapakmu 5 (dokpri)
Foto: Pesan Bapakmu 5 (dokpri)

# Pesan Bapakmu 6: Ingat nak, ketika kamu tinggalkan adabmu, ilmu mu takkan pernah berkah.

Makna pesan: Setiap berbicara ilmu pasti ada kaitannya dengan adab. Mengapa? Karena sebelum menuntut ilmu, hal yang pertama dipelajari adalah tentang adab.

Anak-anakku, jika seseorang ketika mencari ilmu tetapi meninggalkan adab, maka ilmu yang didapatkannya tidak akan berkah. Seseorang tersebut tidak akan mendapatkan kemanfaatan ilmunya.

Foto: Pesan Bapakmu 6 (dokpri)
Foto: Pesan Bapakmu 6 (dokpri)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun