Mohon tunggu...
bielva fitriana
bielva fitriana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pendidikan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Jakarta

hobi saya adalah membaca novel

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Navigasi Identitas: Bagaimana Media Sosial Mempengaruhi Perilaku Sosial Remaja

30 Maret 2024   16:13 Diperbarui: 30 Maret 2024   16:18 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam era digital yang sedang berkembang pesat saat ini, media sosial telah menjadi salah satu platform utama bagi remaja untuk berinteraksi, berbagi ide, dan mengeksplorasi identitas mereka secara lebih luas. Meskipun menjadi sarana yang memungkinkan remaja untuk terhubung dengan orang lain secara global, pertanyaan mengenai bagaimana penggunaan media sosial mempengaruhi perilaku sosial mereka semakin menjadi sorotan. Artikel ini bertujuan untuk mengeksplorasi secara mendalam dampak yang ditimbulkan oleh media sosial terhadap identitas dan perilaku sosial remaja, sekaligus membahas peran orang tua dan pendidik dalam memberikan bimbingan yang dibutuhkan bagi remaja dalam menavigasi kompleksitas dunia media sosial saat ini. Dengan memahami lebih dalam implikasi dari interaksi mereka dengan media sosial, diharapkan kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih mendukung bagi perkembangan sosial-emotional generasi muda.

Dampak Media Sosial pada Perilaku Sosial Remaja

Media sosial telah memberikan dampak yang signifikan terhadap perilaku sosial remaja; di antaranya adalah fenomena cyberbullying yang semakin umum terjadi. Cyberbullying, sebagai bentuk interaksi sosial yang merugikan, berpotensi sebagai penyebab stres, depresi, dan masalah kesehatan mental yang serius pada generasi muda. Dalam berbagai bentuk, seperti komentar yang merendahkan, pesan melecehkan yang dikirimkan kepada orang lain, mengirimkan pesan yang tidak diminta, atau mengirimkan gambar atau informasi pribadi tanpa izin, cyberbullying menimbulkan kerusakan psikologis yang dapat merugikan korbannya. Bahkan, dalam beberapa kasus, cyberbullying dapat berujung pada konsekuensi yang tragis seperti bunuh diri remaja. Oleh karena itu, perlunya kesadaran dan tindakan bersama dari berbagai pihak, termasuk orang tua, sekolah, dan platform media sosial, untuk memerangi dan menghentikan cyberbullying sebelum menjadi lebih serius.

Selain cyberbullying, media sosial dapat memberikan dampak negatif terhadap perkembangan sosial generasi muda melalui paparan terhadap konten yang tidak sehat atau tidak pantas. Remaja rentan terhadap konsumsi konten yang menggiring mereka pada persepsi yang tidak realistis tentang tubuh, citra diri yang rendah, dan kecenderungan untuk membandingkan diri dengan orang lain. Terlebih lagi, media sosial sering kali menjadi wadah bagi perbandingan sosial yang merugikan, di mana remaja cenderung menilai nilai diri mereka berdasarkan pada jumlah suka atau pengikut, meningkatkan risiko terjadinya perasaan tidak berharga dan kurangnya kepuasan diri. Oleh karena itu, penting bagi orang tua dan pendidik untuk memahami peran media sosial dalam membentuk persepsi dan perilaku remaja, serta mengembangkan strategi pendekatan yang sehat dalam mengatasi dampak negatif yang mungkin timbul.

Dengan memahami kedua aspek ini, kita dapat melihat bahwa media sosial bukanlah hanya alat komunikasi semata, tetapi juga memiliki dampak yang signifikan pada perkembangan sosial-emosional remaja. Upaya untuk meningkatkan pemahaman tentang dampak media sosial, serta mendorong penggunaan yang bertanggung jawab dan pemahaman yang sehat tentang diri sendiri, adalah langkah penting dalam menciptakan lingkungan yang lebih aman dan mendukung bagi remaja dalam menghadapi era digital ini.

Peran Media Sosial dalam Membangun Identitas

Media sosial merupakan alat yang sangat penting dalam membentuk identitas, baik bagi individu maupun masyarakat umum. Melalui media sosial, seseorang dapat terhubung dengan orang lain, mengumpulkan informasi tentang dirinya, dan memperoleh berbagai macam informasi. Media sosial memiliki beberapa peran dalam membangun identitas, yaitu:

  • Mengungkapan Identitas Diri: Media sosial telah terbukti menjadi alat yang sangat berguna bagi individu untuk berbagi dan mengumpulkan informasi tentang diri mereka sendiri. Pada dasarnya, remaja telah menjadikan media sosial sebagai wadah utama untuk mengekspresikan aspek pribadinya, seperti aktivitas sehari-hari, hobi, dan minat. Dengan beragam fitur yang tersedia, seperti mengunggah foto, update status, atau cerita, remaja dapat mengekspresikan diri secara efektif dan menunjukkan kepada dunia bagian-bagian kehidupan yang ingin mereka lestarikan. Hal ini memungkinkan mereka untuk menciptakan narasi tentang diri mereka sendiri dan menciptakan identitas yang unik dan autentik di ruang digital yang semakin berkembang.
  • Membantu Pengembangan Kepribadian: Media sosial memainkan peran penting dalam membantu pengembangan kepribadian remaja. Melalui interaksi dan eksplorasi di platform media sosial, remaja memiliki kesempatan untuk lebih mengenal dan memahami diri mereka sendiri. Remaja dapat memikirkan nilai-nilai, minat, dan preferensi pribadi mereka, untuk membantu mereka memperkuat identitas dan kepercayaan diri. Selain itu, media sosial juga memungkinkan remaja untuk terhubung dengan individu dari berbagai latar belakang budaya dan normatif yang berbeda, membuka pandangan mereka terhadap dunia yang lebih luas dan memperkaya pemahaman mereka tentang keragaman manusia. Dengan demikian, pengalaman di media sosial bukan hanya merupakan interaksi yang menghibur, tetapi juga merupakan perjalanan yang membangun untuk pengembangan kepribadian remaja.
  • Membantu Memperkuat Identitas Nasional: Media sosial memiliki peran yang signifikan dalam memperkuat identitas nasional, terutama di kalangan remaja. Melalui platform-platform ini, remaja memiliki kesempatan untuk menyebarkan informasi tentang identitas nasional, termasuk budaya tradisional, nilai-nilai identitas nasional, dan isu-isu kontemporer. Selain itu, media sosial juga memungkinkan generasi muda untuk terlibat dalam diskusi dan tindakan terkait isu-isu sosial, politik, dan lingkungan yang mempengaruhi negaranya, yang pada gilirannya dapat meningkatkan kesadaran dan partisipasi mereka dalam membangun masa depan. Dengan demikian, media sosial tidak hanya sekedar alat penyebaran informasi tetapi juga alat yang ampuh untuk meningkatkan dan melindungi jati diri bangsa di era digital saat ini.

Bagaimana Pembinaan dari Orang Tua dan Pendidik 

Untuk membantu remaja menavigasi dunia media sosial dengan lebih baik, orang tua dan pendidik perlu mendalami pemahaman mereka tentang dampak yang ditimbulkan oleh media sosial terhadap perilaku sosial remaja. Hal ini mencakup kesadaran akan risiko-risiko seperti cyberbullying, gangguan pola tidur, dan gangguan mental lainnya yang mungkin timbul akibat penggunaan media sosial yang berlebihan atau tidak sehat. Selanjutnya, mereka harus aktif memantau penggunaan media sosial remaja, memberikan dukungan yang tepat, dan mengarahkan mereka untuk membatasi konten yang mereka konsumsi serta terpapar. Selain itu, orang tua dan pendidik juga memiliki peran penting dalam membimbing remaja dalam membangun identitas mereka dengan cara yang sehat dan positif, dengan memberikan dorongan serta pujian yang membangun untuk pencapaian yang baik.

Pendidikan dan pembinaan yang efektif juga menjadi kunci dalam membantu remaja mengelola media sosial dengan bijak. Hal ini melibatkan penyampaian pelajaran tentang pentingnya komunikasi yang autentik dan penghargaan terhadap kebebasan berekspresi, sambil tetap mengajarkan mereka untuk menggunakan media sosial dengan kehati-hatian dan pertimbangan yang matang. Selain itu, pendidik dapat membantu generasi muda memahami betapa pentingnya melindungi privasi online mereka dan memberikan strategi untuk mengurangi risiko cyberbullying atau bentuk pelecehan lainnya di dunia maya. Dengan pendekatan holistik yang menggabungkan pengawasan aktif, edukasi yang memadai, dan pembinaan yang berkelanjutan, diharapkan remaja dapat mengembangkan keterampilan dan pemahaman yang diperlukan untuk menavigasi dunia media sosial dengan cara yang sehat dan aman.

Kesimpulan 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun