KESIMPULAN
Dalam artikel ini kita dapat melihat betapa interaksi anatara suatu individu dengan individu lain bisa sangat berpengaruh dalam perkembangna sesuatu. Masuknya bangsa-bangsa asing ke Nusantara yang tujuannya adalah untuk berdagang ternyata dapat memberikan dampak lain yang terasa hingga hari ini. Masuknya bangsa-bangsa Asia Tenggara yang kemudian dilanjutkan dengan bangsa-bangsa Eropa telah meninggalkan warisan budaya yang sangat membekas di Nusantara. Banyaknya spesies tanaman baru yang ditemukan, dicatat, lalu dibudidayakan, berkembangnya jenis makanan baru yang dihasilkan dari pencampuran dua atau bahkan lebih dari dua budaya telah menambah kekayaan yang sudah dimiliki Nusantara.
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, M. 2022. Mengintip Sejarah Jejak Kuliner pada Masa Kolonial Era Sebelum Kemerdekaan. Www.Realitarakyat.Com. https://www.realitarakyat.com/2022/01/mengintip-sejarah-jejak-kuliner pada-masa-kolonial-era-sebelum-kemerdekaan/
Djoko Soekiman. 2000. Kebudayaan Indis Dan Gaya Hidup Masyarakat Pendukungnya di Jawa (Abad XVIII-Medio Abad XX) (Pertama). Bentang Pustaka.
Harari, Y. N. 2017. Sapiens: Riwayat Singkat Umat Manusia (Pertama). Kepustakaan Populer Gramedia.
Reid, A. 2011. Asia Tenggara Dalam Kurun Niaga 1450-1680 Jilid 2: Jaringan Perdagangan Global. Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Utami, S. 2018. Kuliner Sebagai Identitas Budaya: Perspektif Komunikasi Lintas Budaya. CoverAge: Journal of Strategic Communication, 8(2), 36--44. https://doi.org/10.35814/coverage.v8i2.588
Djoko Soekiman. 2000. Kebudayaan Indis Dan Gaya Hidup Masyarakat Pendukungnya di Jawa (Abad XVIII-Medio Abad XX) (Pertama). Bentang Pustaka.
Yusuf Budi P. S, Hendi Irawan. 2023. Sejarah Perkembangan Makanan Indonesia Dari Abad Ke 10 Hingga Masa Pendudukan Jepang. https://jurnalbpnbsumbar.kemdikbud.go.id/index.php/penelitian/article/view/364/pdf
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI