Mohon tunggu...
Bhaity Dinda Jannaty
Bhaity Dinda Jannaty Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Kupang

Assalammualaikum wr. wb. Hello everyone!:) Let me introduce my self, my name is Bhaity Dinda Jannaty, my nick name is Dinda, i'm twenty one y.o my hobbies are cooking, reading and editing.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Warna di Taman Nostalgia

19 November 2022   15:01 Diperbarui: 25 November 2022   20:42 692
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Area utama tulisan Taman Nostalgia 

Ada banyak sekali tempat duduk yang terbuat dari semen dan keramik yang disediakan untuk para pengunjung yang ingin beristirahat sambil bersenda gurau. Mulai dari tempat duduk yang dibuat berbentuk lingkaran dengan meja bundar yang terbuat dari semen ditengahnya, kemudian ada yang berbentuk persegi panjang, lalu ada juga tempat duduk yang dibuat berbentuk persegi ataupun lingkaran yang mengelilingi satu pohon besar ditengahnya, dan sebagainya.

Area tempat duduk pengunjung 
Area tempat duduk pengunjung 

Meskipun tempat wisata ini menjadi objek wisata yang cukup populer di Kota Kupang, tetap saja terdapat kekurangan, seperti sampah yang berserakan dan kotoran bekas tumpahan makanan atau minuman pengunjung, yang pada akhirnya membuat pengunjung yang baru datang enggan untuk duduk di area kotor tersebut. Sebenarnya, di Taman Nostalgia sendiri sudah disediakan tempat sampah di setiap sudutnya. Akan tetapi, kesadaran para pengunjung untuk membuang sampah pada tempatnya serta menjaga kebersihan sekitar, masih dikatakan minim.

Tempat ini berhasil menciptakan ketertarikan, terutama pada anak-anak, karena mereka ketika sepulang sekolah tidak langsung pulang kerumah, justru mereka singgah di area permainan Taman Nostalgia. Dalam hal ini saya merasa khawatir akan keselamatan anak-anak, karena ayunan, jungkat-jungkit, maupun luncuran, terlihat sudah berkarat. Bahkan salah satu besi ayunannya sudah lepas karena sudah keropos. Untuk itu, perlu kewaspadaan orang tua untuk menemani buah hatinya ketika bermain di area permainan Taman Nostalgia, untuk menghindari hal-hal yang tidak di inginkan.

Rerumput atau tanaman-tanaman liar masih banyak merambat dan sedikit merusak keindahan tempat wisata ini, sampai sudah ada yang merambat ke area pejalan kaki. Mungkin lebih baik dilakukan pembersihan secara menyeluruh, bukan hanya bagian area depan Taman Nostalgia nya saja, namun hingga bagian sudut kiri, kanan, dan belakang yang jarang menjadi pusat perhatian pengunjung, juga perlu dibersihkan.

Meskipun demikian, Taman Nostalgia tetap menjadi pilihan wacana terbaik warga setempat maupun masyarakat Kota Kupang untuk dikunjungi. Jika dibandingkan dengan tempat wisata lainnya, Taman Nostalgia adalah taman yang lebih dikenal dan sudah diketahui banyak orang, bukan hanya karena diresmikan oleh mantan presiden Indonesia, namun tempat wisata ini menjadi bukti adanya Gong Perdamaian yang mengingatkan kembali kepada generasi muda selanjutnya, bahwa di tempat itulah semua perbedaan menjadi satu. Yaitu perbedaan agama, suku, ras, maupun golongan, bukanlah menjadi pemecah belah bangsa, melainkan sebagai pemersatu bangsa.

Gong Perdamaian di Taman Nostalgia 
Gong Perdamaian di Taman Nostalgia 

Banyak tempat wisata lainnya yang juga menarik untuk dikunjungi, namun kembali pada minat masyarakatnya. Tentu setiap tempat wisata mempunyai keunikan serta kelebihan maupun kekurangan masing-masing. Tinggal bagaimana masyarakat menilai dan menjadi penentu pilihan tempat terbaik menurut mereka yang menjadi andalan untuk kunjungannya. Namun, untuk Anda yang mungkin belum pernah berkunjung ke Taman Nostalgia, mari datang berkunjung dan rasakan keindahan serta suasana Taman Nostalgia dan lihat sendiri warna-warna yang ada di Taman Nostalgia Kota Kupang.

Setelah mengulas tempat wisata Taman Nostalgia Kota Kupang, saya ingin memberikan komentar bahwa menurut saya, Taman Nostalgia sebaiknya bisa memfasilitasi penjual aneka jenis makanan yang lainnya. Seperti cilok, jagung bakar, minuman boba, telur gulung, dan lain-lainnya. Sehingga bisa lebih menarik daya tarik pengunjung. Karena umumnya masyarakat sekarang akan lebih suka mendatangi tempat wisata yang banyak kulinernya. Dan juga agar di tempat wisata tersebut lebih indah, akan lebih baik ditambahkan hiasan-hiasan dan juga tambahkan lebih banyak lampu lagi. Karena ketika malam, Taman Nostalgia tidak begitu bercahaya sehingga membuat para pengunjung mengurungkan niatnya untuk berdatangan pada saat hari sudah gelap.

Sekian ulasan dari saya, semoga dapat bemanfaat untuk kita semua. Semoga kita menjadi orang-orang yang bisa mengapresiasi tempat-tempat wisata yang ada di Kota Kupang, maupun tempat wisata lainnya yang ada di Indonesia. Dengan tidak membuang sampah sembarangan serta tidak merusak fasilitas yang ada. Terima kasih.

#UTSPBSIUMK #MKKetMenulisIlmiahPopuler #MahasiswaPBSIUMK #PBSIUMKJAYA

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun