Saya belajar mengatur ulang prioritas, menyeimbangkan waktu, dan terutama, memberi ruang untuk merawat hati sendiri.Â
Saya mulai lebih menghargai proses kecil satu senyuman dari teman, satu pelajaran yang berhasil dipahami, satu doa yang bisa saya panjatkan meski singkat.
Tantangan demi tantangan memang masih datang. Tapi kini saya tahu saya tidak sendirian. Ada Tuhan yang memegang tangan saya. Ada keluarga dan sahabat yang percaya pada saya, bahkan saat saya ragu pada diri sendiri. Dan ada diri saya sendiri versi yang kini lebih dewasa, lebih kuat, karena pernah tersandung dan memilih untuk bangkit.
Hidup bukanlah garis lurus tanpa hambatan. Kita semua punya cerita masing-masing tentang kegagalan, kehilangan, kekecewaan, bahkan keputusasaan. Tapi yang terpenting bukanlah seberapa besar tantangan yang kita hadapi, melainkan apa yang kita lakukan setelah kita jatuh.
Setiap orang pasti pernah tersandung. Tapi tidak semua orang memilih untuk bangkit. Dan tidak semua orang punya keberanian untuk melangkah lagi.
Jika hari ini kamu sedang dalam titik lemah, ingatlah kamu tidak gagal hanya karena kamu jatuh. Kamu hanya akan gagal jika kamu menyerah dan tidak mau bangkit.
Jadi, mari kita belajar dari setiap luka, memulihkan diri dengan harapan, dan melangkah lagi meski perlahan, meski tertatih  karena kisah kita belum selesai.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI