Mohon tunggu...
Demus Bezakel
Demus Bezakel Mohon Tunggu... Mahasiswa

Futsal, sepak bola

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Saat Kita Sibuk Mengejar Mimpi, Ada OrangTua Diam - Diam Mendoakan

11 Juli 2025   20:27 Diperbarui: 11 Juli 2025   20:27 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di masa muda, kita begitu sibuk mengejar impian. Kita menata langkah menuju masa depan yang lebih cerah menuntut ilmu, bekerja keras, berkompetisi, dan berjuang untuk kehidupan yang lebih baik. Di tengah hiruk pikuk itu, tanpa sadar kita mulai jarang pulang, jarang memberi kabar, dan bahkan lupa untuk sekadar mengucapkan terima kasih kepada dua orang yang sejak awal sudah mendoakan kita tanpa pamrih: orang tua kita.

Ayah dan ibu mungkin tidak banyak bicara. Mereka tidak selalu mengungkapkan kerinduan lewat kata-kata manis atau perhatian yang mencolok. Tapi di balik keheningan mereka, ada kasih yang begitu dalam. Mereka tidak pernah berhenti berharap agar kita selalu dalam lindungan Tuhan, diberi kekuatan, dan berhasil mencapai cita-cita. Seringkali, kita tidak menyadari bahwa kekuatan kita bertahan di tengah badai kehidupan berasal dari doa-doa mereka yang dilayangkan dalam diam.

Mereka tidak menuntut balasan. Mereka tidak marah saat kita sibuk. Mereka hanya berharap satu hal agar anak-anak yang mereka besarkan dengan penuh kasih dan pengorbanan dapat hidup bahagia. Bahkan ketika kita tidak sempat menghubungi mereka, mereka tetap mendoakan kita setiap hari. Di tengah malam yang sunyi, mungkin ibu memejamkan mata sambil menyebut nama kita dalam doa. Mungkin ayah menatap kosong ke langit malam sambil diam-diam berharap anaknya baik-baik saja.

Betapa besar kasih mereka, namun sering kali kita abaikan. Kita terlalu fokus mengejar masa depan, padahal merekalah bagian penting dari masa lalu dan masa kini kita. Kita kuat bukan hanya karena usaha kita sendiri, tapi karena ada cinta yang menopang kita sejak kecil cinta dalam bentuk doa, pengorbanan, dan kesetiaan orang tua.

Jangan tunggu sampai mereka tiada untuk menyadari betapa berharganya doa dan keberadaan mereka. Luangkan waktu, sekadar menelepon atau pulang sejenak. Bukan untuk memberi hadiah, tapi untuk menunjukkan bahwa kita masih ingat dan menghargai semua yang telah mereka berikan.

Karena di saat kita sibuk mengejar mimpi, mereka tidak pernah berhenti mendoakan. Dan itu, adalah bentuk cinta paling tulus yang mungkin tak pernah kita sadari sepenuhnya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun