Â
Hujan Darah  Bulan Juni
Oleh Betrix Aran
Â
Ibuku  pernah berkata bahwa " penyair Sapardi Djoko damono adalah seorang penyair dengan  kehebatannya merangkaikan kata pada situasi dan pada musim yang paling tepat".
Ia lelaki yang memiliki talenta yang  tidak dimiliki oleh lelaki pada umumnya.
Membaca sajak-sajaknya seprti berada di tiang gantungan , saat melafalkan fon dalam tiap  baris dalam  kalimat dan saat  membiarkan kaki beradu pandang dengan tumit.
Setiap situasi dan waktu disihirnya menjadi sebait puisi dalam alunan permainan kata-kata.
Dan, setiap orang yang mengenalnya, menemukan arti dari sebuah ziarah hidup.
Adikku yang  berparas  putih dengan kumis yang tipis, berbeda sembilan puluh derajat dengan parasku, mendengarkan dengan saksama saat ibuku berkisah tentang Sapardi Djoko Damono.
"Hujan bulan juni, memang selalu punya kisah terendiri, yang dikemas dalam irama hidup yang berbeda-beda," lanjut ibu.