Mohon tunggu...
Betari Tyas Maharani
Betari Tyas Maharani Mohon Tunggu... Lainnya - Kata Imam Syafi'i, ilmu itu seperti hewan buruan, sedangkan tulisan adalah tali ikatannya. Maka ikatlah hewan gembalamu dengan tali yang kuat.

http://irumaharani.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Ikhtisar Ihya' Ulumuddin, Kitab Masterpiece yang Memuat Seluruh Aspek Kehidupan

22 Mei 2021   06:27 Diperbarui: 22 Mei 2021   06:52 2057
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ulama-ulama tersebut kemudian men-takhrij (berusaha menemukan matan dan sanad hadist secara lengkap dari sumber-sumbernya yang asli) Hadis-hadis tersebut, ada juga yang melengkapinya dengan syarah (usaha menjelaskan atau mengungkap makna yang terdapat dibalik teks hadis) dan ada pula yang hanya memberikan kritikan.

Di luar dari keterbatasannya, sungguh kitab ini memang kitab yang luar biasa. Anggap aja, dengan mempelajari ini, kita jadi semangat untuk mempelajari juga ulummul hadits.

Kitab ini sampai disebut sebagai kitab yang hampir mirip dengan al-Quran oleh Imam Nawawi. Sebab semua perkara kehidupan lengkap dibahas dalam kitab ini, mulai dari hal yang bersifat ibadah (hablu minallah) hingga seluruh aspek muamalah (hablu minannas). Bahasan adab dalam kehidupan manusia mulai dari terbangunnya hingga tidur lagi semua dikaji disini.

Bahasan-bahasannya detail dan konkret. Diawali dengan kajian ilmu mukasyafah (pengetahuan) seperti keutamaan menuntut ilmu, bahaya jika tak berilmu, persoalan-persoalan dasar dalam ibadah seperti thaharah dan shalat, adab terhadap al-Qur'an, dzikir dan doa. 

Dilanjutkan dengan penerapan adab-akhlak seorang muslim di dalam berbagai aspek kehidupan,  seperti adab makan minum, hakikat persaudaraan (ukhuwah), menahan nafsu dan emosi, tentang bagaimana mestinya memandang dan menyikapi jabatan, tentang adab dalam berkawan, berharap, bertutur kata, hingga konsep zuhud, tawakal, dan kajian perihal hati, cinta, rindu dan keridhoan.

Kajian perihal hati merupakan salah satu bagian yang paling menarik bagi saya. Imam al-Ghazali memberikan perumpamaan hati sebagai cermin. "Selama cermin itu bersih dari karat dan noda, maka akan terlihat banyak hal. Tapi ketika sudah dipenuhi karat dan tak ada yang bisa menghilangkan dan membersihkannya serta membuat cermin itu mengkilap, maka karat itu akan semakin kuat menempel di hati sampai menyatu dengannya."

Saat hati kita sehat, kita bisa menerima semua ilmu dan nasihat dengan baik, namun ketika hati kita sakit (terdapat rasa dengki, pemikiran dan prasangka negatif) ibarat cermin yang sudah pekat tertempel karat hingga pembersih model apapun tidak akan mampu membersihkannya. Nasihat seperti apapun akan senantiasa susah diterima terima. Dan ketika hati sudah kehilangan kendali-kontrol diri, maka setan yang akan menguasainya sehingga sifat-sifat terpuji berbalik menjadi sifat tercela. (Halaman 303)

Rasulullah saw. bersabda "Hati ada empat macam. Yaitu  hati bersih dan didalamnya ada pelita yang menyala adn itulah hati seorang mukmin. Lalu hati hitam terbalik  dan itulah hati orang kafir. Kemudian hati yang tertutup dengan tutup yang terikat dan itulah hati orang munafik. Dan hati berlapis yang didalamnya ada iman dan kemunafikan. Iman yang ada dalan hati ini ibarat tanaman sayur yang dipersubur dengan air yang baik. Sedangkan kemunafikan yang ada di dalamnuya adalah ibarat luka yang dipenuhi dengan nanah. Mana saja dari keduanya yang berkuasa atas hati itu, maka ia yang membawanya pergi."

Allah berfirman dalam QS. al-A'raf (7): 201

"Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa apabila mereka dibayang-bayangi pikiran jahat (berbuat dosa) dari setan, mereka pun segera ingat kepada Allah, maka ketika itu juga mereka melihat (kesalahan-kesalahannya)."

Allah swt. Hendak memberi tahu bahwa penglihatan dan pengkilapan hati bisa dicapai melalui zikir, dan zikir bisa dilakukan dengan rasa takwa. Hati yang dipenuhi dengan ketakwaan kepada Allah, jauh dari hawa nafsu dan sifat-sifat yang tercela, sesungguhnya ketika hati itu diketuk oleh syetan untuk lalai dari zikir kepada Allah, mereka akan berlindung dan mengingat Allah lagi, hingga syetan itu tertinggal dan tak dapat memasuki hatinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun