Mohon tunggu...
Besse Herdiana
Besse Herdiana Mohon Tunggu... Dosen - Its me

Saya perempuan yang selalu gagal menghibur diri sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Apakah Hanya Saya yang Ingin "The King Eternal Monarch" Berakhir Tragis?

15 Juni 2020   21:30 Diperbarui: 19 Juni 2020   23:37 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lee Min Ho dan Kim Go Eun dalam adegan di drama Korea, The King: Eternal Monarch (Netflix, The King Eternal Monarch via KOMPAS.com))

Di akhir cerita, perjalanan Lee Gon untuk menemui kekasihnya harus melewati dan membuka beberapa pintu semesta. Wajah yang sama kerapkali ia temui pada masa yang berbeda dengan orang yang berbeda. Pasangan itu harus mengunjungi berbagai dunia di waktu yang berbeda.

Nah apa yang ingin saya katakan bahwa inkonsistensi cerita tentang definisi dua dunia dan dua semesta yang tidak bisa berjalan beriiringan dalam film tersebut. 

Jika Luna Hidup maka Tael harus mati untuk menjaga keseimbangan kehidupan. Sementara di akhir cerita kita disuguhi dengan Tael yang berakhir bahagia dengan bisa mengunjungi semesta yang lain dengan digantikan oleh Luna dalam dunia real.

Artinya apa?

Dalam teori mekanika kuantum sendiri menyebutkan bahwa dunia paralel yang tercipta berisi segala kemungkinan kejadian dan kebalikan dari peristiwa yang sesungguhnya, sehingga akan lebih berterima ketika dalam semesta yang satu tokoh ataupun segala isi semesta punah dan hanya bertahan replika semesta yang baru, hyperspace akan berfungsi sebagai tempat pelarian dan munculnya kehidupan baru (Saya menuliskan bagian ini seraya berpikir mungkin di semesta yang lain saya pernah dekat dengan Lee Gon. haha).

The King Eternal Monarch sukses mendapat apresiasi bagi para pecinta  K-drama terbukti dari rata-rata rating yang diperoleh selalu stabil sejak awal ditayangkan dari episode 1 sampai ending 16 episode ditambah dengan nilai plus penampakan wajah Lee Gon (Lee Min Ho).

Ending yang berakhir bahagia selalu menjadi tujuan utama para penikmat, bukankah tidak ada yang menginginkan tidak bahagia?

Katakanlah saya menginginkan hal yang terbalik. Belakangan kisah-kisah tragis menurut saya lebih memiliki roh, Akan tetapi dalam beberapa hal saya sepakat kalau seorang penulis tidak perlu merasa terbebani dengan kehendak pembaca.

Menulis yah menulis saja. Saya kurang setuju kalau seorang penulis seperti idol yang takut kehilangan fans, sehingga roh tulisannya hilang.

Eka Kurniawan pernah menyebutkan bahwa orang-orang bisa memberikan penafsiran pada setiap cerita, kemana-mana.

Kalau orang yang menafsirkan orang cerdas maka hasil tafsirannya akan cemerlang. Jika bebal, maka akan ditafsirkan dengan sedikit ketololan.

Mungkin saya pada kategori kedua, penafsir yang sedikit bebal dengan mengingnkan ending yang berbeda dari yang diharapkan bukankah tolol.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun